Rabu, 23 Mei 2012

Pelatihan Mengukir Jejak Di Semesta @Unibara


Apakah hidupku sudah bermakna? 

#Kontemplasi

Seminar motivasi 

Sabtu, 5 Mei 2012. Jam 06.30 saya sudah bergegas berangkat menuju Bekasi barat. Seperti lazimnya. Saya melaksanakan ritual—sebelum meninggalkan rumah berangkat bermain, (istilah saya untuk bekerja)—saya mencium kening istri dan memeluknya. Semenjak putri pertama kami lahir, keningnyapun, menjadi tempat pendaratan hidung saya.

Saya berangkat ke Bekasi Barat—dalam rangka memenuhi undangan menjadi pembicara motivasi di kampus Universitas Bhayangkara Bekasi. Kesempatan ini datang berkat perkenalan saya dengan seorang wanita luar biasa di facebook—bunda Tatie Marmono. Beliau sudah lima tahun menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi di Universitas Bhayangkara.

Sebulan yang lalu tepatnya permulaan April. Bunda Tatie menghubungi saya untuk mengajak berbagi inspirasi bersama anak-anak didikan beliau—mahasiswa psikologi. Langsung saja tanpa butuh pertimbangan panjang, saya menyatakan bersedia. Selama waktunya cocok. Dan sehat masih membandan dengan saya. Syukur kepada Allah. Jadwal seminarnya tanggal 5 Mei. Hari itu, saya belum punya agenda. Maka, kami sepakati, sabtu 5 mei, seminar motivasi di Unibara.

Training Need Analysis
Selain memastikan jadwal—telah menjadi standart operational kerja saya—setiap menerima undangan pelatihan. Saya akan mengecek empat hal. Pertama, Tema dan tujuan kegiatan. Kedua, siapa pesertanya? Ketiga, berapa banyak jumlahnya? Dan terakhir, berapa lama durasinya?

Dan untuk seminar kepada mahasiswa Psikologi Unibhajaya. Bunda Tatie memberi wewenang penuh kepada saya menentukan temanya. Maka, saya memutuskan mengangangkat tema “Mengukir Jejak Di Semesta”. Topik ini merupakan program baru dari tema-tema pelatihan saya. Dan “Mengukir Jejak Di Semesta” adalah pengalaman hidup yang telah saya lewati. Di mana peristiwa itu saya rangkum berupa formula, sehingga menjadi langkah-langkah praktis menyadari diri.

Saya sering menjelaskan kepada klient yang menggunakan jasa saya—bahwa tujuan pelatihan ini—harapannya terbangun kesadaran dalam diri peserta. Kesadaran yang saya maksud—menyadari visi hidup—sehingga, tercipta internal motivation dalam diri seperta. Selain menciptakan Visi, saya juga mengajak peserta untuk merangkai misi hidupnya, agar Visi terwujud. 

Apa visi hidup Anda?

Seminar mulai agak sedikit mundur dari jadwal, 09.30 yang seharusnya jam 09.00. Sebenarnya bukan mundur. Tetapi lebih tepatnya tiga puluh menit pertama, terisi dengan ritual dalam setiap aktifitas seminar. Kata sambutan dan lainnya. Peserta yang hadir sebanyak 50 orang. Selain mahasiswa, juga ada dosen berkenan mengikuti seminar ini.

Alhamdulillah, seminar berjalan dengan baik. Meski, tidak 100% seperti harapan saya. Yaitu—saya sangat mengharapkan—teman-teman mahasiswa menemukan Visi dan misi hidupnya. Sayangnya hanya sedikit saja yang berhasil memutuskan visi dan misinya. Hal ini wajar, jangankan mahasiswa. Tema yang sama pernah saya berikan peserta yang telah berusia rata-rata 25 tahun ke atas sampai 45. Merekapun di ruang kelas belum terpikirkan, apa Visi hidupnya?

Di akhir sesi, saya menitip pesan kepada rekan-rekan mahasiswa. Teruslah menggali dan bertanya kepada diri sendiri, apa maksud Tuhan mentakdirkan kita hidup di dunia ini? Dan terus mengevaluasi dengan langkah-langkah telah dipraktekkan di kelas. Karena, manfaat menemukan tujuan hidup (visi), sungguh-sungguh membuat kita menjalani hidup dengan penuh makna. Karena itulah yang saya alami.

Jam 12.00 pelatihan selesai. Dan setelah MC menutup acara, ada sesi foto bersama. Mohon maaf belum dapat saya sajikan kepada Anda, foto-foto kegiatan kemarin.

Ciganjur, Senin, 7 Mei 2012 Bagikan