Minggu, 20 Mei 2012

4 Alasan Seseorang Ngelike di Facebook 2


Tulisan ini merupakan lanjutan dari catatan sebelumnya, 4 Alasan Seseorang Ngelike di Facebook 1

Like = suka

Berdasarkan pengamatan saya yang awam akan perilaku dunia maya. Seseorang menyatakan like itu, karena beberapa macam. Pertama adalah like = suka. 

Contoh, terkadang saya memperhatikan, ada beberapa teman, setelah dia menposting status di wallnya. Maka, dialah orang pertama memencet like. Bahkan saya sendiri juga demikian. Alasannya, siapa lagi kalau bukan saya sendiri yang menghargai diri saya, iyakan? Apakah alasan Anda juga sama dengan saya?

Like=menyenangkan hati

Like=menyenangkan hati yang saya maksud di sini. Saya menglike, atau seseorang memberi cap jempol pada status, catatan, atau event. Karena, menyenagkan hati semata. Contoh; Suatu pagi, matahari tidak terlalu cerah. Saya duduk tepat depan laptop di rumah. Saya bermaksud untuk menulis catatan terbaru pagi itu. Sebelum menulis, saya masuk ke facebook. 

Sebab, terkadang, status-status teranyar dari teman-teman, bisa menjadi tema tulisan saya. Kemudian, lagi asyik-asyiknya saya membaca curahan hati di wall-wall teman facebook. Muncul jedela chating pojok kanan bawah. Seorang teman, hanya saya kenal di dunia maya, menulis “Ass… apakabar mas? Mohon dilike status aku dong?”.

Sejenak saya terpikir, begitu bermaknanya arti like pada status. Apalagi status saya sempat dilike oleh sosok yang saya kagumi. Senangnya minta ampun. Mungkin dia juga merasa bahagia saya like, bukan karena saya adalah kegemarannya. Akan tetapi lebih, curahannya ada yang suka. Maka saya memutuskan, tidak ada salahnya saya memberi jempol di sana. Meski maksudnya, hanya untuk menyenangkan hati (kasihan).

Like = setuju atau sependapat

Maksud dari like yang ketiga—setuju atau sependapat. Padahal belum tentu sama pendapatannya. Sebagai contoh; status berhubungan dengan bela sungkawa atas meniggal dunia. Entah teman, orang tuanya, atau atasan seorang teman. Meskipun tidak mengenalnya. 

Seperti “Turut berbela sungkawa atas kembalinya Bapak Sudomo keilahi rabbi. Semoga segala amalan beliau diterima oleh Allah. Dan keluarga yang ditinggal sabar nan tabah menjalani”. Biasanya ada beberapa orang tidak berkomentar, tetapi hanya menyatakan like di sana. Padahal, bila kita pikir maksud dari ungkapan like, artinya suka kan? Dan yang namanya sesuatu yang disukai, pasti gembira. Masa ada orang meninggal kita gembira?

Nah, inilah yang saya maksud like=setuju atau sependapat. Yakni, maksud like adalah, saya setuju dan juga ikut berbela sungkawa. Sampai seorang teman menulis status “Betapa mengherankan fenomena facebook. Berita orang meninggal saja dilike”. Dan, bukan hanya berhubungan info duka bermaksud setuju. Akan tetapi, status inspirasi dan kontemplasipun, bisa senada maknanya. 

Like = pemberitahuan notifikasi

Dan yang terkhir—menurut saya—like=pemberitahuan notifikasi. Pernyataan like di sini, bertujuan semata-mata, agar akun kita selalu mendapat notifikasi terhadap segala aktifitas pada status kita. Atau catatan sedang hangat pembicaraannya. 

Contohnya; Suatu hari, seorang teman ingin mengkopi pasti status nasehat diri saya untuk ditempelkan di dindingnya. Namun, sebelum dia melakukan hal tersebut, terlebih dahulu dia meninta izin dan penjelasan maksud dari status tersebut. Setelah saya jelaskan maksud dari susunan kata-kata saya. Diapun memposting di wallnya.

Tidak selang satu menit kemudian, dia melanjutkan chatnya dengan saya “Mas Rahmad, status #NasehatDirinya sudah saya posting di wall saya. Mohon bantuan menjelaskan, bila ada yang bertanya ya”. Saya langsung membalas “Ya”. Terus dia menambahkan “Supaya mas Rahmad mengetahui ada yang mengomentari, tolong di like status saya. Sebab, facebook memformulasi—siapa saja yang like—maka setiap aktifitas terjadi dengan link tersebut, akan selalu ada pemberitahuan ke yang bersangkutan”.

Setelah saya like, kemudian saya bergumam dalam diri “Oh ternyata, like itu juga sebagai cara mengkoneksikan antara akun saya dengan akun seseorang. Dan setiap peristiwa berlaku di sana. Pasti ada notifikasi di akun saya. Demikian juga, jika saya mengelike status teman saya”. Sambil mengangguk-anggukan kepala.

Inilah yang saya maksud dari—like=pemberitahuan notifikasi. Berdasarkan ini, saya lebih bijaksana memahami perilaku seseorang bila mengelike statusnya sendiri. Tujuannya supaya mengetahui setiap ada peristiwa yang terjadi pada wallnya. Meskipun itu sudah sangat lama. Walau, tanpa itujuga, bila di wall sendiri, pasti ada notifikasi.

Like itu biasa saja

Oleh karena itu, setelah mencoba memahami maksud dari like. Dan mungkin perilaku seseorang menglike status yang saya tulis. Saya tidak lagi berbesar hati, senang atau gembira. Melainkan hanya sekedar menanggapi sebagai apresiasi ala facebook. Di mana, artinya bermacam ragam. 

Bisa jadi dia benar-benar suka. Tidak menutup kemungkinan juga, hanya karena gak enakan untuk menyenangkan hati. Setuju dengan padangan saya. Atau supaya bisa terus menyimak diskusi pada status tersebut.

So, apa pendapat Anda? Apakah Anda mempunyai opini lain maksud dari like, selain yang saya sampaikan? Bila Ada, sila komentari di sini ya.

Ciganjur, Sabtu, 21 April 2012
Bagikan