Jumat, 27 Juli 2012

Mau Mendapat Hadiah Senilai Rp.600.000,- + Buku BE THE WORST Secara Gratis?




CARANYA SANGAT GAMPANG;

  1. Join terlebih dahulu / like akun fans page http://www.facebook.com/sayarahmadsyah/app_190322544333196
  2. Untuk menyatakan diri menjadi peserta, kirim pesan (inbox) ke akun fans page di atas. Isi pesannya : “Saya mau menjadi peserta lomba” beserta “No HP yang bisa dihubungi dan email aktif”
  3. Setelah menjadi anggota / peserta lomba, Anda akan mendapatkan link notes khusus atas nama Anda sendiri , Pada notes fans page di atas. Kemudian, promosikan sebanyak-banyaknya atau ajak teman Anda untuk me”like” link Anda.
  4. Batas Lomba sampai dengan tanggal 30 Agustus 2012.


PEMENANG

Pemenangnya adalah 3 orang peserta yang jumlah likenya terbanyak pada NOTE khusus buat peserta fans page (Link yang Anda bagikan) sampai dengan batas perlombaan. 30 Agustus 2012. Oleh karena itu, agar hadiah ini mejadi milik Anda, maka segera bagikan linkmu sebanyak-banyaknya.

Khusus pemenang dengan jumlah like tertinggi/terbanyak, berhak mendapatkan VOUCHER TERAPI Senilai Rp.600.000,-

Pengumuman pemenang tanggal 5 September 2012. Dan pemenang akan diberitahukan lewat email serta dihubungi langsung melalui no 0815.1144.8147

Pemenang tidak dipungut biaya apapun. Ongkos pengiriman buku ditanggung oleh penyelenggara.

Note:

PENYELENGGARA

Rahmadsyah Mind-Therapist
0815.1144.8147
Bagikan

Senin, 23 Juli 2012

Telah Terbit


Judul Buku          : BE THE WORST
                           11 Manuscript Terlarang Menuju Hidup Penuh Pencerahan
Jumlah Halaman : 192 Hlmn
Penulis              : Rahmadsyah Mind-Therapist
Jenis Cover        : Soft Cover
Katagori            : Inspirasi
Pembayaran       : Transfer Ke Rek. BCA 0430746162 Cabang Banda Aceh 
                                a.n Rahmadsyah
Jumlah Nominal  : Rp. 39.000,- x jumlah buku + Ongkos kirim

Cek ongkos kirim via JNE klik di sini !

Form Pembelian Yang Harus diisi;

Jumlah Pemesanan :
Nama                   :
No HP                  :  
Alamat                 : Jl._________________No._ Rt    /      Kelurahan________
                             Kecamatan_____________ Kode Pos:_____________
Kota                     :
Porpinsi                :
Email                   :    

Kirim ke rahmadnlp@gmail.com
Bagikan

Jumat, 06 Juli 2012

Sampai Kapan Bersembunyi?


STEI Tazkia Bukit Sentul
Saat ujian terus menghampiri hidupku. Bahkan bentuknya sama (itu lagi-itu lagi). Maka, itu pertanda, aku belum memetik hikmah dari pembelajaran sebelumnya.

#NasehatDiri

Undangan Training

Kamis, 24 Mei 2012. Sehabis pulang dari pelatihan di Sudirman. Saya melihat ke alat komunikasi kesayangan saya, ada tanda kotak amplop berwarna biru langit berkedip-kedip. Itu artinya ada sms baru. Lalu saya membuka dan membaca isi pesan tersebut. 

“Assalamu’alaikum. Kak Rahmad saya Ami. Kami berniat mengundang kakak untuk menjadi pembicara motivasi pada acara Family Gahtering dan doa bersama menghadapi ujian. Hari Senin 28 Mei, 04.00 sore”.
Lalu saya membalas, 

“Acaranya di mana dan kapan?”.

Sms dari seberang sana masuk kembali ke dalam inbox saya.

“Acara di kampus Sentul, ruang teater. InsyAllah pak Yasid juga hadir”.

Terhinggap rasa takut

Membaca balasan dari Ami. Saya sempat menunda niat mengiyakan tawaran pembicara di sana. Karena, ada perasaan takut menghinggapiku. Saya takut bertemu dengan para dosen. Apalagi, Pak Yasid, beliau petinggi di kampus. Saya sudah mengira, pertanyaan yang akan beliau ajukan “Mad, kapan mau menyelesaikan kuliahnya?”.

Selain itu, saya menciptakan film seram karya saya sendiri dalam pikiranku. Saya merekayasa, nanti akan ada omongan “Mad, antum bagaimana memotivasi adik-adik. Kamu sendiri saja belum lulus”. Oleh sebab itu, saya berusaha untuk menghindarinya. Ada pikiran terbesit, “Lebih baik tidak bertemu”.

Sampai kapan terus bersembunyi?

Akan tetapi, di sisi lain. Saya menelaah kembali. Sampai kapan saya akan terus bersembunyi? Sampai kapan saya berusaha menghindari dari kenyataan. Realitasnya, sampai saat ini saya belum menyelesaikan skripsi. Dan saya yakin—hal serupa—suatu waktu akan datang kembali kepada saya. Lantas, apakah saya harus menghindarinya lagi?

Tidak. Akhirnya, saya memutuskan sesuai niat saya pertama. Menerima tawaran menjadi pembicara. Niat saya datang bukan memotivasi mereka belajar. Karena itu belum sesuai dengan pribadiku. Namun, ada hal lain yang sangat pas. Yaitu, bagaimana cara survive dalam hidup? Because I am tsunami survivor.

Hari Senin. Setelah meeting dengan pak Basuki HRD Career Development Allianz di Kuningan. Saya berangkat ke Bogor menggunakan transportasi kereta komuterline. Sepertinya sudah setahun lebih saya tidak menikmati perjalanan menggunakan angkutan ini. Pukul 12.30 saya tiba di Stasiun Bogor. Lalu saya shalat dhuhur, dan makan siang terlebih dahulu.

Tiba di kampus

Selanjutnya, saya berangkat ke Botani Square. Sebab, bis yang menuju ke Bukit Sentul bermukim di sana. Sembari menanti bis Sentul-Bogor belum menepi di terminal. Saya bermain sejenak ke Gramedia Botani Square. Kebiasaan saya di sini, selain mencari buku yang mau saya baca. Terkadang, juga melihat-lihat buku terbaru. Selain itu, keliling Gramedia. Bagaikan pupuk motivasi menulis buku bagiku.

Setelah itu, saya kembali ke tempat menanti bis. Jam 14.30 wib ada bis berwarna putih baru sampai dari Sentul. Kemudian, saya dan penumpang yang lain segera menaiki kendaraan yang telah lama kami nanti-nantikan. Selang 10 menit kemudian, bis berangkat. Kira-kira sekitar pukul 14.50 bis tiba di bukit sentul. Saya turun di bundaran Belanova Mall. Dan jalan kaki sedikit ke Kampus Tazkia.

Tidak lama saya di sana, adzan Ashar berkumandang. Saya bersama orang-orang sekitar mesjid melaksanakan shalat jamaah bersama. Sudah pasti seluruh citivitas akademika. Selesai shalat, saya berjumpa dengan Pak Andang. Beliau bidang kurikulum waktu saya masih aktif kuliah dulu. 

Di luar dugaan

Dan di pojok kiri mesjid, ada Pak Yasid dan pak Rego. Saya mendekati beliau berdua, salaman ta’dhim murid kepada guru. Sungguh, saat bertemu beliau berdua. Tidaklah seperti saya pikirkan—seperti saya film seram yang saya rekayasa sebelumnya. 

Malahan, saya mendapat masukan langkah-langkah yang harus saya persiapkan ke depan. Termasuk, judul skripsi. (Nah, khusus yang ini sesuai prediksi. He… he… he…)

Pukul 16.00wib saya menuju tempat acara. Di sana saya berjumpa dengan kakak kelas yang menjadi dosen juga staff, Kak Farid. Rupanya, kak Farid menggantikan pak Yasid untuk menyampaikan materi tentang management dan prospek mahasiswa Bisnis Management. Setelah beliau, baru giliran saya sharing tentang perbedaan Kampus formal dan informal. Saya menyebut Life University untuk informal.

Dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta. Saya merenung. Ketakutan bukan untuk dihindari. Tetapi justru harus kita jalani. Dari peristiwa ini, saya memahami juga. Ternyata, pemenang itu yang mampu menjadi tuan atas dirinya sendiri. 

Ciganjur, Selasa, 29 Mei 2012

Ikuti Mini Workshop Transform Suffering Into Ultimate Healing, Info klik di sini...
Bagikan

Kamis, 05 Juli 2012

Public Speaking For Leader Pru Power Vision


Public speaking is not popularity contest.
#Bayu Murti

Public speaking for Pru Power Vision Leader

Bulan April yang lalu. Saya mempresentasikan tentang publik speaking dan manfaatnya untuk para Leader Asuransi di Agency Pru Power Vision. Agency ini berlabuh di Wisma Nugra Santana. Jika Anda berangkat dari arah semanggi. Maka, posisinya tepat setelah Mid-Plaza. Seberangnya itu gedung Indofood tower. 

Setelah saya dan rekan trainer—Pak Bayu Murti menjelaskan mengenai program kami—kemudian kami pamitan. Selanjutnya tinggal menanti informasi, berapa leader yang akan memutuskan untuk ikut. 

Pelaksanaan dari rencana awal, sempat termundur. Karena, tidak mencukupi kuota peserta berdasarkan harga yang kami tawarkan. Setelah itu, saya memperjelas kembali kepada Pak Astrid—inisiator training public speaking for leader Pru Power Vision—bahwa, berapapun peserta daftar, training tetap kita jalankan. 

Akhirnya, tanggal pelaksanaannya kami tentukan. Yaitu, tanggal 24-25 Mei. Kamis dan Jumaat. Peserta yang menyatakan ikut sebanyak 18 orang. Para leader yang sudah menjadi Agency Manager. Unit Manager. Juga Agent baru bergabung. 

Day #1; gesture, voice, tone & profiling

Hari pertama, rekan saya pak Bayu Murti yang mengisi kelas tersebut. Beliau membawakan tentang gesture, cara berjalan, berdiri, duduk, ekspresi wajah dan olah vokal. Materi ini sangat-sangat berkesan bagi peserta. Karena, menurut mereka. Ternyata, suara mengandung kekuatan saat berbicara itu, berasal dari diafragma. 

Saya dan pak Bayu berkomitmen. Selama dua hari training, untuk memperbanyak praktek. Sementara materi bisa mereka baca pada modul yang kami serahkan ke peserta. Sehingga, selama hari full. Pak Bayu membantu peserta, agar menemukan karakter suaranya masing-masing. Termasuk, tips mengatasi memerism. Memerism itu seperti menggaruk-garuk hidung, tangan, dan pinggang, tanpa alasan. 

Day #2; Story telling

Sementara hari kedua. Saya membawakan materi lanjutannya. Berupa, cara mengatasi kecemasan saat berada di depan panggung. Cara menghayati materi—menghadirkan soul saat berbicara—dan, teknik story telling. Juga, mengulangi materi sehari sebelumnya. Agar mereka lebih mengingatnya. Hari kedua ini pun, tanpa membahas teori tampilan slide presentasi. Kecuali, praktek, praktek, dan praktek.

Saya bersyukur kepada Allah. Para peserta puas dan merasa sangat beruntung mengikuti pelatihan ini. Sebagaimana sharing mereka di akhir sesi workshop. Beberapa peserta tadinya tidak berniat ikut, karena menganggap harganya mahal. Ada juga merasa tidak perlu, karena berbicara itu hal mudah. 

Peserta puas

Akan tetapi, setelah mengikuti, yang tadinya mengatakan mahal, malah menganggap sangat-sangat murah dibandingkan hasil dia dapatkan. Tadi mengatakan tidak perlu. Malah berkomentar, “Ternyata, meskipun sering berbicara di depan. Belum tentu orang tersebut mempunyai seni berbicara. Seperti suara bertenaga, penyampaian yang menghipnosis, dan mengaduk-aduk emosi pendengar”. 

Satu hal lagi. Menurut saya, lebih menariknya adalah, ada peserta saat menyampaikan pengalamannya. Kalau tidak dihentikan, maka, tidak berhenti berbicara. Padahal dulunya, berbicara 15 menit saja sudah ngos-ngosan. “Dulu saya sharing kepada agent 15 menit saja sudah capek. Tapi sekarang, seharian penuh, ayo”.

Terima kasih kepada pak Astrid telah mengundang. Dan untuk semua peserta telah mengizinkan saya dan pak Bayu berbagi cerita serta pengalaman tentang public speaking. Jika Anda berminat mengadakan training sejenis di perusahaan Anda. Silakan hubungi 0815.1144.8147 sekarang.

Ciganjur, Minggu, 27 Mei 2012
Bagikan