Kamis, 05 Juli 2012

Public Speaking For Leader Pru Power Vision


Public speaking is not popularity contest.
#Bayu Murti

Public speaking for Pru Power Vision Leader

Bulan April yang lalu. Saya mempresentasikan tentang publik speaking dan manfaatnya untuk para Leader Asuransi di Agency Pru Power Vision. Agency ini berlabuh di Wisma Nugra Santana. Jika Anda berangkat dari arah semanggi. Maka, posisinya tepat setelah Mid-Plaza. Seberangnya itu gedung Indofood tower. 

Setelah saya dan rekan trainer—Pak Bayu Murti menjelaskan mengenai program kami—kemudian kami pamitan. Selanjutnya tinggal menanti informasi, berapa leader yang akan memutuskan untuk ikut. 

Pelaksanaan dari rencana awal, sempat termundur. Karena, tidak mencukupi kuota peserta berdasarkan harga yang kami tawarkan. Setelah itu, saya memperjelas kembali kepada Pak Astrid—inisiator training public speaking for leader Pru Power Vision—bahwa, berapapun peserta daftar, training tetap kita jalankan. 

Akhirnya, tanggal pelaksanaannya kami tentukan. Yaitu, tanggal 24-25 Mei. Kamis dan Jumaat. Peserta yang menyatakan ikut sebanyak 18 orang. Para leader yang sudah menjadi Agency Manager. Unit Manager. Juga Agent baru bergabung. 

Day #1; gesture, voice, tone & profiling

Hari pertama, rekan saya pak Bayu Murti yang mengisi kelas tersebut. Beliau membawakan tentang gesture, cara berjalan, berdiri, duduk, ekspresi wajah dan olah vokal. Materi ini sangat-sangat berkesan bagi peserta. Karena, menurut mereka. Ternyata, suara mengandung kekuatan saat berbicara itu, berasal dari diafragma. 

Saya dan pak Bayu berkomitmen. Selama dua hari training, untuk memperbanyak praktek. Sementara materi bisa mereka baca pada modul yang kami serahkan ke peserta. Sehingga, selama hari full. Pak Bayu membantu peserta, agar menemukan karakter suaranya masing-masing. Termasuk, tips mengatasi memerism. Memerism itu seperti menggaruk-garuk hidung, tangan, dan pinggang, tanpa alasan. 

Day #2; Story telling

Sementara hari kedua. Saya membawakan materi lanjutannya. Berupa, cara mengatasi kecemasan saat berada di depan panggung. Cara menghayati materi—menghadirkan soul saat berbicara—dan, teknik story telling. Juga, mengulangi materi sehari sebelumnya. Agar mereka lebih mengingatnya. Hari kedua ini pun, tanpa membahas teori tampilan slide presentasi. Kecuali, praktek, praktek, dan praktek.

Saya bersyukur kepada Allah. Para peserta puas dan merasa sangat beruntung mengikuti pelatihan ini. Sebagaimana sharing mereka di akhir sesi workshop. Beberapa peserta tadinya tidak berniat ikut, karena menganggap harganya mahal. Ada juga merasa tidak perlu, karena berbicara itu hal mudah. 

Peserta puas

Akan tetapi, setelah mengikuti, yang tadinya mengatakan mahal, malah menganggap sangat-sangat murah dibandingkan hasil dia dapatkan. Tadi mengatakan tidak perlu. Malah berkomentar, “Ternyata, meskipun sering berbicara di depan. Belum tentu orang tersebut mempunyai seni berbicara. Seperti suara bertenaga, penyampaian yang menghipnosis, dan mengaduk-aduk emosi pendengar”. 

Satu hal lagi. Menurut saya, lebih menariknya adalah, ada peserta saat menyampaikan pengalamannya. Kalau tidak dihentikan, maka, tidak berhenti berbicara. Padahal dulunya, berbicara 15 menit saja sudah ngos-ngosan. “Dulu saya sharing kepada agent 15 menit saja sudah capek. Tapi sekarang, seharian penuh, ayo”.

Terima kasih kepada pak Astrid telah mengundang. Dan untuk semua peserta telah mengizinkan saya dan pak Bayu berbagi cerita serta pengalaman tentang public speaking. Jika Anda berminat mengadakan training sejenis di perusahaan Anda. Silakan hubungi 0815.1144.8147 sekarang.

Ciganjur, Minggu, 27 Mei 2012
Bagikan