Rabu, 27 Februari 2013

Rahasia Agar Laris Menjual



Do not sell what do you want, but sell what your costumer need.
Mulai sekarang herhenti menjual. Tapi mulailah memberikan solusi.
Quote Tentang Tenjualan.
  
Dulu saya terkagum-kagum kepada Para PENJUAL—yang saya anggap HEBAT—saat mempersuasi pelanggannya. Mereka mempunyai kata-kata dahsyat nan menghipnosis. Mampu membuat pelanggan terpukau akan penjelasannya. Namun tanpa membohongi pelanggannya.

Pernah terbersit dalam diriku, "Apa yang menyebabkan mereka mampu seperti itu?". Saya menduga-duga, bisa jadi karena mereka tau pola bahasanya. Atau mengetahui ilmu mempengaruhi—meyakinkan pelanggan / calon pembeli—lewat kata-katanya. 

Kemudian, saya mencari-cari info tentang ilmu tersebut. Buku-buku mengenai cara meyakinkan prospek pun saya beli. Akhirnya kesempatan mengikuti pelatihan dan belajar menggunakan ilmu mempengaruhi pelanggan juga saya ikut

Tapi anehnya. Entah mengapa saat saya mempersuasi calon pembeli, kata-kata penuh meyakinkan seperti pola bahasa yang telah saya pelajari dalam pelatihan dan buku, tidak satupun terucap oleh mulutku? Saya bertanya kembali kepada diri sendiri. "Apa yang salah ini?"

Setelah mencari-cari, akhirnya, perjalanan Training Motivasi untuk agent-agen Prudential group Pru Power Vision di Palangkaraya menjodohkan saya dengan jawaban yang saya cari-cari. 

Kini saya tahu. Rupanya, ada hal yang belum saya sadari selama ini. Sehebat apa pun ilmu persuasi—mengolah kata-kata nan menghipnosisbelum cukup untuk menjadikan saya ahli menjual. Sebelum saya benar-benar Y A K I N terhadap produk/jasa yang saya jual. 

Kemudian, hal selanjutnya menjadi penting. Pemahaman tentang produk atau sering disebut Product Knowledge. Bukan harus. Tapi wajib hukumnya saya ketahui. Baru setelah itu, bahkan jika seorang tersebut tidak belajar ilmu pola bahasa persuasi pun. Maka, dia mampu menjual dan meyakinkan pelanggan dengan elegan.

Ciganjur, 27 Februari 2013.
Bagikan

Selasa, 26 Februari 2013

Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong




Jadwal Anda adalah barometer terbaik atas apa yang benar-benar Anda hargai dan percayai sebagai sesuatu yang penting.
Robin Sharma

Tolak-ukur Judul Skripsi
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya, biasanya pasti mengalami tugas akhir. Tugas akhir tersebut sering dinamai skripsi. Suatu aktifitas membuat masalah, kemudian menyelesaikan sendiri. Seperti itulah kira-kira aktivitasnya. Dan perlu Anda notis di sini. Pengertian tadi bersumber dari mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsinya, setelah terjadi penolakan tiga kali. Mahasiswa itu adalah saya.

Meski demikian, saya banyak mengambil hikmah dari pengalaman menulis skripsi. Seperti, ketika saya mengajukan calon judul penelitian kepada dosen pembimbing. Ada pertanyaan beliau yang tidak saya pikirkan saat menyerahkan judul karya saya. Beliau bertanya “Mas Rahmad, ini tolak-ukurnya apa?”. Saya bingung menjawabnya. Karena, saya tidak mengetahui akan hal itu sebelumnya.

Namun, ada yang menarik di sini. Rupanya, pertanyaan dosen pembimbing tadi, justru menjadi ilmu sangat berguna bagi saya sekarang. Bahkan, saya jadikan materi pelatihan saya. Seperti, training Mengukir Jejak Di Semesta. Pelatihan ini membahas, bagaimana cara menyadari potensi dalam diri kita. Selain itu, menyadari, apa visi dan misi hidup selama singgah di bumi. Juga, mempelajari, bagaimana cara menentukan Ultimate Achievements.

Visi Yang Jelas
Nah, saat sesi menentukan Visi hidup. saya sering menyampaikan kepada peserta. “Tatkala kita menetapkan sebuah visi, maka, dalam  kepala kita harus jelas tolak-ukurnya”. Maksudnya, pernyataan visi, tidak hanya sebatas kalimat penuh daya saja. Tetapi, secara tak tertulis, pikiran kita memahami maksudnya. Sehingga, misinya mudah kita tetapkan.

Sementara itu, tadi selepas shalat isya. Saya duduk di atas kursi ruang tengah (rumah). Kursinya terbuat dari kayu. Alas duduknya berlapis kassa, berselimut kain bludu. Kursinya berwarna cokelat kehitaman. Saya memegang dan membuka buku The Greatest Guide, karya Robin Sharma. 

Secangkir Kopi Bersama Gandhi
Sebenarnya, tahun 2009. Saya sudah selesai membaca isi buku ini sampai habis. Namun, sekarang saya mengulangnya lagi. Karena, menurut saya, nukilan-nukilan gagasannya sangat sederhana. Mudah untuk saya praktekkan. Idenya sangat bertenaga. Sekarang ini saya membacanya lagi sambil mengunyah celetukannya perlahan-lahan. Sekaligus menjalankan materi yang pak Hernowo ajarkan dalam buku beliau “Mengikat Makna Update—Menulis apa yang dibaca”. 

Jadi, bila saya bertemu dengan pembahasan—yang saya anggap bermakna—maka, saya mengikatnya berupa catatan. Seperti cerita saya sebelumnya, “Siapa teman kopi Anda pagi ini?”. Ide tulisan itu, berawal dari gagasan Robin Sharma. “Secangkir Kopi Bersama Gandhi”.

Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong
Topik Barometer Prioritas pun—yang ada di tangan Anda sekarang—merupakan agenda mengikat makna, setelah saya membaca penjelasan Robin tentang, “Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong”. Ada pernyataan Robin dalam artikel tersebut menggelitik saya untuk merekam maknanya. “Tunjukkan kepada saya jadwal mingguan Anda. Maka, saya bisa mengetahui, apa prioritas hidup Anda”. Robin berkata. 

Selain itu, dia juga menjelaskan, bahwa tindakan yang kita lakukan mengakibatkan telinga kita menjadi tuli akan janji yang pernah kita ucapkan. Maksudnya, perbuatan itu tidak pernah bisa bohong. Karena dia berupa bukti nyata. Sehingga, jika seseorang mengatakan penting menulis catatan harian. Maka, sepatutnya tertulis rapi jadwal menulis dalam agenda mingguannya.

Jika ada orang mengatakan, bahwa olah raga penting. Maka, jadwal berolah raga tidak luput dari list aktifitas hariannya. “Anda bisa saja mengaku bahwa keluarga adalah prioritas pertama dan terpenting dalam hidup Anda, tapi jika waktu bersama mereka tidak ada dalam jadwal Anda, hmmm, berarti Anda sebenarnya kehidupan berkeluarga bukan prioritas Anda”. Kata CEO Sharma Leadership centre.

Inspirasi Dari The Greatest Guide
Kemudian dia menambahkan “Anda bisa saja berkata, kondisi fisik yang prima adalah hal yang utama bagi Anda, tapi jika saya tidak melihat lima atau enam latihan olahraga tertulis dalam jadwal mingguan Anda, berarti pernyataan Anda itu, perlu dipertanyakan. Anda berpendapat pengembangan diri perlu disusahkan, karena semakin Anda terampil, Anda akan menjadi semakin efektif. Perlihatkan jadwal Anda pada saya, dan saya mengetahui kebenaran perkataan Anda. Karena, jadwal Anda tidak pernah bohong”.

Setelah selesai membaca ide ini pada halaman 81-82, di buku The Greatest Guide. Saya menyadari, ternyata, ada hal yang tidak saya kerjakan selama ini. Saya menganggap sepele persoalan jadwal. Padahal, jadwal ini barometer dari komitmen saya terhadap perkataan saya sendiri. “Jadwal Anda adalah barometer terbaik atas apa yang benar-benar Anda hargai dan percayai sebagai sesuatu yang penting”. Demikian kata Robin.

Ciganjur, Kamis, 7 Juni 2012

Bagikan

Senin, 25 Februari 2013

Cara Mengatasi Keraguan dan Bimbang

Memahami Pola Semesta
Semenjak mendapatkan materi tentang POLA semesta dalam proses kejadian (sesuatu yang akan terjadi). Saya sering membatalkan—tidak melanjutkan—apa yang telah saya niatkan, jika terjadi ganjalan selama proses melakukannya. 

Contoh; (Ini sering terjadi) Saat memposting kata-kata tertentu—status baru—di facebook.  Sebelum proses pengiriman selesai, tiba-tiba saja jaringan internet terputus. Atau, browser mozilanya not responding, sehingga harus menulis ulang. Padahal kalimatnya telah tersusun rapi dan tinggal tekan "Kirim". 

Jika hal itu terjadi, saya sering tidak mengulangi lagi memposting status yang saya niatkan tadi. (Saya tidak menulis ulang dan membiarkan saja). Karena, bagi saya, itu adalah tanda-tanda  agar saya tidak perlu meneruskan (menuntaskan) niat saya. 

Tolak Ukur
Namun, tidak semua hal saya menyikapi demikian. Hanya kondisi tertentu saja. Dan tatkala memutuskan untuk berhenti (batal). Biasanya pembatalan ini pun saya buat standarnya. Yaitu, proses keganjilan tersebut bukan karena andil saya. Tapi di luar kemampuan saya. Contoh; Sinyal hilang. Listrik padam. Browser not responding. dan hal lainnya.

Kemudian, saya juga mengecek kondisi saya. Apakah feeling—signal bawah sadar—saya nyaman atau kurang nyaman?  Apalagi saat saya berkomunikasi dengan bawah sadar, ada himbauan untuk tidak melanjutkan. Maka saya segera memutuskan untuk berhenti.  

(Teknik Berkomunikasi dengan Bawah Sadar ini, saya bahas pada kelas Optimasi Bawah Sadar, Sabtu 16 Maret 2013, biayanya cuma Rp.100,000,- saja. Khusus bagi Anda yang memiliki buku The Tsunami Effect. Ayo daftarkan diri Anda, hubungi 0878.7603.7227 S E K A R A N G !)

Mengatasi Keraguan
Bahkan, sekarang ini, perilaku di atas sering saya gunakan sebagai solusi untuk menentramkan keraguan saya. Misalnya, saat melakukan sesuatu saya bimbang dan ragu. Antara maju atau mundur. Biasanya, untuk mengatasi keraguan tersebut, Saya segera memutuskan untuk berTINDAK. 

Kemudian, saya berusaha menyadari setiap peristiwa yang saya alami selama proses tindakan tadi. Apakah ada hal-hal yang ganjil terjadi? Kalau ada itu pertanda untuk mundur. Tapi kalau tidak, ya maju terus.

Melatih Ketajaman Intuisi
Oh ya, guru saya menghimbau agar saya sering-sering melatih ketajaman intuisi saya, agar mudah menyadari pola proses kejadian semesta. Karena, orang-orang yang tajam INTUISInya, biasa mudah menyadari keganjilan ini. Sehingga dia segera memutuskan perihal terbaik untuk dirinya. 

Apakah Anda mau tau bagaimana cara menajamkan intuisi? Ssst, jangan bilang-bilang ya. Satu di antara lima pembahasan materi Optimasi Bawah Sadar 16 Maret nanti adalah, Latihan menajamkan intuisi

Ciganjur, 25 Februari 2013.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ikuti Workshop Optimasi Bawah Sadar (Unconscious Optimizing), Sabtu, 16 Maret 2013, Jam 13.00 - 17.00wib, Htm; Rp.750rb @Galery 678 Kemang Selatan, Jaksel. Hub 0878.7603.7227. 
--------------------------------------------------------------------------------------------- 

Bagikan

Sabtu, 23 Februari 2013

Tips Personal Branding; Bagaimana Cara Berkenalan Yang Memukau Lawan Bicara Anda?




Apakah Anda mau tau bagaimana tips berkenalan agar memukau lawan bicara Anda?

Apakah Anda mau perkenalan singkat itu membuat lawan bicara Anda mengingat Anda selamanya? 

Bahkan sangat memungkinkan terjadi yang namanya transaksi bisnis saat itu juga.

Jika ya. Tips berkenalan agar cepat dikenal dan meninggalkan kesan penuh mempesona berikut ini, barangkali boleh Anda praktekkan. Tapi, sebelum Anda melakukannya, Anda mesti siap dikatakan Aneh. Lebih parah lagi disebut sombong, riya dan angkuh. Karena saya pernah mengalaminya.

Apa tipsnya itu?
Mohon maaf, tips ini sangat berHARGA dan sangat berNILAI bagi saya. Oleh sebab itu. Saya tidak dapat menuliskan tips singkat, sederhana, gampang dan mudah Anda lakukan itu di blog ini. Akan tetapi, saya hanya memberitahu Anda secara personal lewat inbox.

Jadi, bagi Anda yang berMINAT, mohon kirim email ke rahmadnlp@gmail.com 
 S E K A R A N G !
Bagikan