Jadwal
Anda adalah barometer terbaik atas apa yang benar-benar Anda hargai dan
percayai sebagai sesuatu yang penting.
Robin Sharma
Tolak-ukur Judul Skripsi
Setiap
mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya, biasanya pasti mengalami tugas
akhir. Tugas akhir tersebut sering dinamai skripsi. Suatu aktifitas membuat
masalah, kemudian menyelesaikan sendiri. Seperti itulah kira-kira aktivitasnya.
Dan perlu Anda notis di sini. Pengertian tadi bersumber dari mahasiswa yang
tidak menyelesaikan skripsinya, setelah terjadi penolakan tiga kali. Mahasiswa
itu adalah saya.
Meski demikian,
saya banyak mengambil hikmah dari pengalaman menulis skripsi. Seperti, ketika
saya mengajukan calon judul penelitian kepada dosen pembimbing. Ada pertanyaan
beliau yang tidak saya pikirkan saat menyerahkan judul karya saya. Beliau
bertanya “Mas Rahmad, ini tolak-ukurnya apa?”. Saya bingung
menjawabnya. Karena, saya tidak mengetahui akan hal itu sebelumnya.
Namun, ada yang
menarik di sini. Rupanya, pertanyaan dosen pembimbing tadi, justru menjadi ilmu
sangat berguna bagi saya sekarang. Bahkan, saya jadikan materi pelatihan saya.
Seperti, training Mengukir Jejak Di Semesta. Pelatihan ini membahas, bagaimana
cara menyadari potensi dalam diri kita. Selain itu, menyadari, apa visi dan misi hidup selama singgah di
bumi. Juga, mempelajari, bagaimana cara menentukan Ultimate Achievements.
Visi Yang Jelas
Nah, saat sesi
menentukan Visi hidup. saya sering menyampaikan kepada peserta. “Tatkala kita menetapkan sebuah visi, maka,
dalam kepala kita harus jelas tolak-ukurnya”. Maksudnya, pernyataan visi, tidak
hanya sebatas kalimat penuh daya saja. Tetapi, secara tak tertulis, pikiran
kita memahami maksudnya. Sehingga, misinya mudah kita tetapkan.
Sementara itu,
tadi selepas shalat isya. Saya duduk di atas kursi ruang tengah (rumah).
Kursinya terbuat dari kayu. Alas duduknya berlapis kassa, berselimut kain
bludu. Kursinya berwarna cokelat kehitaman. Saya memegang dan membuka buku The Greatest Guide, karya Robin Sharma.
Secangkir Kopi Bersama
Gandhi
Sebenarnya,
tahun 2009. Saya sudah selesai membaca isi buku ini sampai habis. Namun,
sekarang saya mengulangnya lagi. Karena, menurut saya, nukilan-nukilan
gagasannya sangat sederhana. Mudah untuk saya praktekkan. Idenya sangat
bertenaga. Sekarang ini saya membacanya lagi sambil mengunyah celetukannya
perlahan-lahan. Sekaligus menjalankan materi yang pak Hernowo ajarkan dalam
buku beliau “Mengikat Makna
Update—Menulis apa yang dibaca”.
Jadi, bila saya
bertemu dengan pembahasan—yang saya anggap bermakna—maka, saya mengikatnya
berupa catatan. Seperti cerita saya sebelumnya, “Siapa teman kopi Anda pagi
ini?”. Ide tulisan itu, berawal dari gagasan Robin Sharma. “Secangkir Kopi
Bersama Gandhi”.
Jadwal Anda Tidak Pernah
Bohong
Topik Barometer
Prioritas pun—yang ada di tangan Anda sekarang—merupakan agenda mengikat makna,
setelah saya membaca penjelasan Robin tentang, “Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong”. Ada pernyataan Robin dalam
artikel tersebut menggelitik saya untuk merekam maknanya. “Tunjukkan kepada saya jadwal mingguan Anda. Maka, saya bisa mengetahui,
apa prioritas hidup Anda”. Robin berkata.
Selain itu, dia
juga menjelaskan, bahwa tindakan yang kita lakukan mengakibatkan telinga kita
menjadi tuli akan janji yang pernah kita ucapkan. Maksudnya, perbuatan itu tidak pernah bisa bohong.
Karena dia berupa bukti nyata. Sehingga, jika seseorang mengatakan penting
menulis catatan harian. Maka, sepatutnya tertulis rapi jadwal menulis dalam
agenda mingguannya.
Jika ada orang
mengatakan, bahwa olah raga penting. Maka, jadwal berolah raga tidak luput dari
list aktifitas hariannya. “Anda bisa saja
mengaku bahwa keluarga adalah prioritas pertama dan terpenting dalam hidup
Anda, tapi jika waktu bersama mereka tidak ada dalam jadwal Anda, hmmm, berarti
Anda sebenarnya kehidupan berkeluarga bukan prioritas Anda”. Kata CEO Sharma Leadership centre.
Inspirasi Dari The Greatest
Guide
Kemudian dia
menambahkan “Anda bisa saja berkata, kondisi fisik yang prima adalah hal yang
utama bagi Anda, tapi jika saya tidak melihat lima atau enam latihan olahraga
tertulis dalam jadwal mingguan Anda, berarti pernyataan Anda itu, perlu
dipertanyakan. Anda berpendapat pengembangan diri perlu disusahkan, karena
semakin Anda terampil, Anda akan menjadi semakin efektif. Perlihatkan jadwal
Anda pada saya, dan saya mengetahui kebenaran perkataan Anda. Karena, jadwal
Anda tidak pernah bohong”.
Setelah selesai
membaca ide ini pada halaman 81-82, di buku The
Greatest Guide. Saya menyadari, ternyata, ada hal yang tidak saya kerjakan
selama ini. Saya menganggap sepele persoalan jadwal. Padahal, jadwal ini
barometer dari komitmen saya terhadap perkataan saya sendiri. “Jadwal Anda adalah barometer terbaik atas
apa yang benar-benar Anda hargai dan percayai sebagai sesuatu yang penting”.
Demikian kata Robin.
Ciganjur,
Kamis, 7 Juni 2012
Bagikan