Selasa, 26 Februari 2013

Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong




Jadwal Anda adalah barometer terbaik atas apa yang benar-benar Anda hargai dan percayai sebagai sesuatu yang penting.
Robin Sharma

Tolak-ukur Judul Skripsi
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya, biasanya pasti mengalami tugas akhir. Tugas akhir tersebut sering dinamai skripsi. Suatu aktifitas membuat masalah, kemudian menyelesaikan sendiri. Seperti itulah kira-kira aktivitasnya. Dan perlu Anda notis di sini. Pengertian tadi bersumber dari mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsinya, setelah terjadi penolakan tiga kali. Mahasiswa itu adalah saya.

Meski demikian, saya banyak mengambil hikmah dari pengalaman menulis skripsi. Seperti, ketika saya mengajukan calon judul penelitian kepada dosen pembimbing. Ada pertanyaan beliau yang tidak saya pikirkan saat menyerahkan judul karya saya. Beliau bertanya “Mas Rahmad, ini tolak-ukurnya apa?”. Saya bingung menjawabnya. Karena, saya tidak mengetahui akan hal itu sebelumnya.

Namun, ada yang menarik di sini. Rupanya, pertanyaan dosen pembimbing tadi, justru menjadi ilmu sangat berguna bagi saya sekarang. Bahkan, saya jadikan materi pelatihan saya. Seperti, training Mengukir Jejak Di Semesta. Pelatihan ini membahas, bagaimana cara menyadari potensi dalam diri kita. Selain itu, menyadari, apa visi dan misi hidup selama singgah di bumi. Juga, mempelajari, bagaimana cara menentukan Ultimate Achievements.

Visi Yang Jelas
Nah, saat sesi menentukan Visi hidup. saya sering menyampaikan kepada peserta. “Tatkala kita menetapkan sebuah visi, maka, dalam  kepala kita harus jelas tolak-ukurnya”. Maksudnya, pernyataan visi, tidak hanya sebatas kalimat penuh daya saja. Tetapi, secara tak tertulis, pikiran kita memahami maksudnya. Sehingga, misinya mudah kita tetapkan.

Sementara itu, tadi selepas shalat isya. Saya duduk di atas kursi ruang tengah (rumah). Kursinya terbuat dari kayu. Alas duduknya berlapis kassa, berselimut kain bludu. Kursinya berwarna cokelat kehitaman. Saya memegang dan membuka buku The Greatest Guide, karya Robin Sharma. 

Secangkir Kopi Bersama Gandhi
Sebenarnya, tahun 2009. Saya sudah selesai membaca isi buku ini sampai habis. Namun, sekarang saya mengulangnya lagi. Karena, menurut saya, nukilan-nukilan gagasannya sangat sederhana. Mudah untuk saya praktekkan. Idenya sangat bertenaga. Sekarang ini saya membacanya lagi sambil mengunyah celetukannya perlahan-lahan. Sekaligus menjalankan materi yang pak Hernowo ajarkan dalam buku beliau “Mengikat Makna Update—Menulis apa yang dibaca”. 

Jadi, bila saya bertemu dengan pembahasan—yang saya anggap bermakna—maka, saya mengikatnya berupa catatan. Seperti cerita saya sebelumnya, “Siapa teman kopi Anda pagi ini?”. Ide tulisan itu, berawal dari gagasan Robin Sharma. “Secangkir Kopi Bersama Gandhi”.

Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong
Topik Barometer Prioritas pun—yang ada di tangan Anda sekarang—merupakan agenda mengikat makna, setelah saya membaca penjelasan Robin tentang, “Jadwal Anda Tidak Pernah Bohong”. Ada pernyataan Robin dalam artikel tersebut menggelitik saya untuk merekam maknanya. “Tunjukkan kepada saya jadwal mingguan Anda. Maka, saya bisa mengetahui, apa prioritas hidup Anda”. Robin berkata. 

Selain itu, dia juga menjelaskan, bahwa tindakan yang kita lakukan mengakibatkan telinga kita menjadi tuli akan janji yang pernah kita ucapkan. Maksudnya, perbuatan itu tidak pernah bisa bohong. Karena dia berupa bukti nyata. Sehingga, jika seseorang mengatakan penting menulis catatan harian. Maka, sepatutnya tertulis rapi jadwal menulis dalam agenda mingguannya.

Jika ada orang mengatakan, bahwa olah raga penting. Maka, jadwal berolah raga tidak luput dari list aktifitas hariannya. “Anda bisa saja mengaku bahwa keluarga adalah prioritas pertama dan terpenting dalam hidup Anda, tapi jika waktu bersama mereka tidak ada dalam jadwal Anda, hmmm, berarti Anda sebenarnya kehidupan berkeluarga bukan prioritas Anda”. Kata CEO Sharma Leadership centre.

Inspirasi Dari The Greatest Guide
Kemudian dia menambahkan “Anda bisa saja berkata, kondisi fisik yang prima adalah hal yang utama bagi Anda, tapi jika saya tidak melihat lima atau enam latihan olahraga tertulis dalam jadwal mingguan Anda, berarti pernyataan Anda itu, perlu dipertanyakan. Anda berpendapat pengembangan diri perlu disusahkan, karena semakin Anda terampil, Anda akan menjadi semakin efektif. Perlihatkan jadwal Anda pada saya, dan saya mengetahui kebenaran perkataan Anda. Karena, jadwal Anda tidak pernah bohong”.

Setelah selesai membaca ide ini pada halaman 81-82, di buku The Greatest Guide. Saya menyadari, ternyata, ada hal yang tidak saya kerjakan selama ini. Saya menganggap sepele persoalan jadwal. Padahal, jadwal ini barometer dari komitmen saya terhadap perkataan saya sendiri. “Jadwal Anda adalah barometer terbaik atas apa yang benar-benar Anda hargai dan percayai sebagai sesuatu yang penting”. Demikian kata Robin.

Ciganjur, Kamis, 7 Juni 2012

Bagikan