Kamis, 31 Januari 2013

Bagaimana Cara MengAPLIKASIkan NLP Dalam Kehidupan Sehari-hari?




Applied NLP Techniques In Daily Activity

Terapi Berpikir Positif
Kita Praktis Menyadari Fikiran dan Perasaan untuk Memberdayakan Diri
 
Terapi berpikir positif sangat bermanfaat bagi siapapun yang ingin memiliki sudut pandang yang bijak dan tepat dalam memaknai setiap peristiwa. Setiap pemuda Indonesia harus mengikuti terapi berpikir positif.
(Muhammad Guntur – Wiraswasta)

Mengetahui lebih banyak bagaimana mengatasi problematika dalam hidup agar jauh lebih baik dan lebih enjoy / menikmati masalah yang sedang dihadapi.
Anisah (Pengajar)

Sangat bagus dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Bisa diterapkan untuk lingkungan kerja dan keluarga.
Nelvi Kurnia (Manager)

Apa Yang Anda Pelajari Di Sini?
  1. Bagaimana melakukan self motivation saat kondisi peak emotion.
  2. Bagaimana menyikapi setiap peristiwa yang dihadapi dengan pola pikir yang memberdayakan dan produktif.
  3. Bagaimana cara mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa masa lalu, sehingga menjadi sumber daya bagi masa yang akan datang.
  4. Bagaimana cara menyikapi tantangan (masalah) menjadi sumber motivasi.
  5. Bagaimana cara agar tetap semangat berusaha dan mencoba saat ditolak dan gagal?
  6. Bagaimana cara mengubah pengalaman buruk / negatif (yang tidak disukai) di masa lalu menjadi netral atau sesuai Anda inginkan dalam waktu 10 menit.
  7. Bagaimana cara mengelola perasaan takut, cemas, was-was dan khawatir dalam waktu 7 menit atau kurang.
Manfaat Yang Anda Peroleh Setelah Mengikuti Workshop Ini:
  1. Bisa melakukan motivasi diri kapan pun dan di mana pun
  2. Bisa berfikir positif dan berperilaku memberdayakan diri dan produktif.
  3. Bisa memahami kinerja fikiran sehingga bisa memenejnya.
  4. Memahami dan mengetahui cara merubah paradigma yang tidak memberdayakan menjadi sangat bermanfaat dan produktif bagi diri serta perusahaan.
  5. Mampu dan bisa mengambil hikmah dan pembelajaran dari setiap peristiwa (kurang menyenangkan) yang dialami.
  6. Bisa menyelesaikan permasalahan pengalaman buruk / negatif di masa lalu (Phobia, Trauma, Dendam, Marah pada orang tertentu) baik untuk diri sendiri atau orang lain.
  7. Bisa mengelola rasa takutnya sehingga menjadi lebih berani.
  8. Tetap semangat berusaha, menjual dan terus mencoba meskipun gagal dan ditolak berkali-kali.
Fasilitator
Rahmadsyah Mind-Therapist
Trainer Self-Potentials Optimizer, Certified NLP Master Practitioner, Hypnotherapy, Multiple Intelligences, Personal Coach Hypnotic Goal Setting, Hand Writing Analisis dan EFT.

Waktu dan Tempat
Sabtu, 17 Maret 2012 | 09.00 – 17.00 wib | Raung Meeting Galery 678
Jl. Kemang Selatan Raya 125 A, Jakarta Selatan 12730

Investasi
Rp. 2.000.000,- Normal
Rp. 1.000.000,- (Untuk pemegang buku The Tsunami Effect).
Fasilitas (Modul, 2 x Snack, 1 x Makan Siang).
Bonus :
Hand Writing Analysis senilai Rp.400.000,-

Pendaftaran
SMS ; 0878.7603.7227
BB    : 270FE9B7

Dapatkan harga sepesial, bila Bapak/Ibu adalah Guru, Pelajar atau Pekerja sosial. Bila Bapak/Ibu sangat berminat bergabung, namun kesulitan dana, silakan juga di sampaikan ke saya langsung. Hubungi 0815.1144.8147
Bagikan

Selasa, 29 Januari 2013

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Pindah Kuadran. Dari Karyawan Menjadi Pengusaha?



Kita bisa mendapat lebih dari apa yang sudah kita peroleh sekarang, karena setiap dari kita memiliki kemampuan untuk menjadi lebih dari diri kita yang sekarang.

Jim Rohn (Motivator Dunia)

Buku Pak Wiwoho
Apa Yang Paling Manusia Inginkan?
Dalam buku pertamanya, Reframing. Bapak RH Wiwoho sang pencetus NLP Indonesia mengatakan. NLP itu ada karena penasaran Richard bandler akan pencarian manusia. Ya, pencarian manusia. Saat itu Bandler bertanya kepada dirinya sendiri. Sesungguhnya, apa yang paling dinginkan dan dicari oleh manusia? 

Setelah mencari kesana-sini, membaca artikel, buku, majalah, berdiskusi dan menginterview beberapa orang. Akhirnya dia menyimpulkan. Sesungguhnya, manusia paling menginginkan dan mencari-cari yang namanya perUBAHan. 

Seketika itu saya merenung. “Kalau dipikir-pikir benar ya. Sesungguhnya, apa pun yang dinginkan akan bermuara kepada perubahan”. Saya berkata kepada diri sendiri. Contohnya, saya mau lebih bahagia. Artinya, dari bahagia saya mau berubah menjadi lebih bahagia. Dari pengangguran ingin mendapat pekerjaan. Tetap intinya adalah berubah. Anda juga pastinya, kan?

Terapi Kasus Unik
Sementara itu, tahun 2010 silam. Saya mendapat kesempatan menerapi seorang lelaki. Wajahnya oval. Rambutnya belah samping. Badannya tidak terlalu gemuk dan juga tidak kurus. Proporsional dengan tinggi tubuhnya. Dia mengenakan kaos oblong warna biru yang tidak saya  ketahui mereknya. Dari pinggang ke bawah tertutup oleh celana jeans. Hari itu dia memakai sepatu kets berwarna hitam. 

Masalah yang dia alami menurut saya lumayan unik. Jarang terjadi di kebanyakan laki-laki. Tapi bukan menafikan keberadaan mereka. Bukan pula, mereka yang mengalami permasalahan seperti lelaki yang saya terapi ini salah. Meskipun, jika ditinjau dari segi agama melarangnya. Efek larangan ini, membuat dia kapok mencari solusi ke pemuka agama. Dan akhirnya bertemulah dengan saya.

Singkat cerita, sambil makan di rumah makan padang—karena saya tidak mempunyai ruang klinik khusus, maka menerapi di tempat yang kondusif untuk konseling. Sang lelaki menyampaikan permasalahannya. Setelah lama kita mengobrol, akhirnya tercapai solusi sesuai keinginannya. 

Pola Yang Terulang
Daurie Sedang Training
Kemudian, selesai terapi saya kembali ke tempat kosan saya—saat itu saya belum menikah—di daerah Matraman. Sampai di kosan, saya mengambil HP Nexian dan mencari no kontak teman dekat saya Daurie Bintang—seorang seniman & Coach—yang sudah terekam di sana. 

Sambil duduk di kursi terbuat dari rotan di depan rumah ibu kos. Saya menghubunginya dan bercerita tentang pengalaman yang baru saja saya lakukan. Yaitu, menerapi seorang lelaki yang permasalahannya lumayan unik. Saya bercerita selama 5 – 7 menit. Kemudian sahabat saya merespon. Kata-kata dia masih saya ingat sampai sekarang.

"Rahmad, biasa kalau sudah membantu suatu kasus—seperti kasus unik yang baru saja saya selesaikan—maka besok akan ada lagi yang memintamu untuk membantu kasus serupa, tapi orangnya berbeda”. Kata Daurie. “Jadi siap-siap saja ya..he..he..”. Dia melanjutkan sambil tertawa kecil.

Saat yang Tepat Pindah Kuadran
Ucapan sahabat saya Daurie itu, entah hipotesa atau kenyataan. Akan tetapi, faktanya. Sebulan sesudah saya menerapi kasus yang saya anggap unik itu. Ada lagi lelaki yang meminta saya untuk menyelesaikan permasalahannya. Dan kasusnya juga serupa. Namun sayang tidak sampai tuntas (selesai). Karena terapinya cuma sekali, dan itu pun lewat chatting facebook. 

Cash flow Quadran R. T Kyosaki
Hal serupa yang saya alami seminggu ini. Ada dua orang teman saya bertanya kepada saya, lebih tepatnya saya sebut minta saran dan pendapat saya. Kedua-duanya mempunyai keinginan untuk pindah kuadran. Dari karyawan menjadi wirausaha. 

"Kapan saat yang tepat untuk keluar kerja dan melakukan hal sesuai PASSION kita mas?". Tanya seorang teman kepada saya lewat chat Blackberry mesangger. (270FE9B7, ini pin BB saya, silakan add ya!).

Yang satunya lagi sambil makan sup buntut, ayam bakar madu dan sate. Dia bertanya, “Apa pendapat mas Rahmad. Saya mau keluar kerja dan membangun bisnis saya sendiri. Saya sudah survey tempat dan menghitung modal awal agar usaha bisa berjalan. Butuh biaya sekitar Rp.50juta. Saya rencana mau meminjam kepada bank. Cuma resikonya rumah sebagai anggunan?”. Kata teman saya yang suka senyum ini.

Cara Nekat dan Berani
Kepada kedua sahabat saya ini saya memberikan jawaban yang sama. Kurang lebih redaksinya seperti ini. 

“Jika bapak mengikuti anjuran orang NEKAT, maka kalau sudah yakin, keluar saja dan memulai usaha yang Anda sangat passion dalam melakukannya. Tapi saya lebih setuju cara orang BERANI. Yaitu, pertama cek terlebih dahulu.


  1. Apakah ada beban hutang kepada bank (Kredit)? (Rumah, mobil, motor, atau lainnya)?
  2. Apakah masih ada angsuran asuransi, premi bulanan, 3 bulanan, atau tahunan?
  3. Apakah sudah ada simpanan dengan jumlah nominal 6 kali gaji?” 


Kemudian saya melanjutkan memembuat simulasi. “Contoh, Gaji bulanan selama ini Rp.8.000.000,- perbulan. Ada cicilan mobil plus asuransi Rp. 3.250.000,- bulan. Maka, setidaknya sebelum keluar dari tempat kerja. Pastikan sudah ada simpanan 8jt + 3.25. Atau sekitar Rp.11.250.000,- x 6 = Rp. 67.500.000,-“. 

Pastikan Tabungan Cukup
“Mengapa demikian? Karena, saat kita memulai usaha yang kita rintis dari awal nantinya, kita belum tau pasti kondisi pendapatan yang kita peroleh. Jadi, selama kondisi bisnis yang belum menentu—hasilnya—kita sudah mengamankan operasional rumah tangga. Dan uang simpanan ini tidak boleh dipakai untuk apa pun. Hanya kita persiapkan untuk keperluan rumah tangga selama 6 bulan”. 

Terakhir saya menambahkan alasan saya. “Mengapa seperti itu? Sebab, jika kondisi keuangan rumah tangga tidak aman. Bisa jadi hal itu merusak konsentrasi saat berbisnis. Memang tak bisa kita elak. Yang namanya peristiwa di luar dugaan pasti selalu terjadi dalam kegiatan apa pun. Namun, setidaknya kita sudah menyiagakan diri sebelum itu terjadi”.

Jangan Mengikuti Anjuran Ini
Kepada pembaca yang berbahagia. Apabila saat ini Anda mempunyai pertanyaan serupa—seperti kedua shahabat saya. Saya menghimbau agar tidak mengikuti saran saya ini. Karena, saran di atas itu hanyalah pendapat saya. Di mana pendapat itu belum pernah saya alami. 

Akan tetapi, saya memperoleh ide itu dari seorang teman yang pernah bekerja di perusahaan bonafid—juga posisi serta pendapatannya—tapi kini telah berkecimpung pada bisnisnya sendiri. 

Seandainya pun pemikiran ini cocok bagi Anda. Itu adalah hak Anda bertanggung jawab dalam kehidupan Anda sendiri. Oh ya, kasus unik yang saya maksud di atas adalah homoseksual. 

Ciganjur, 29 Januari 2013

Salah Satu Suasana Kelas Training Saya

Ikuti Workshop "Explore Your Potentials With NLP" tentang cara merumuskan Visi Hidup, menemukan Passion dan mengoptimalkan Potensi Diri. Minggu, 17 Februari 2013, @Hotel Syahida Inn Komplek Pasca UIN Jakarta. Hubungi 0878.7603.7227 Sekarang.
Bagikan

Minggu, 27 Januari 2013

Cara Mengatasi Kejenuhan dan Bosan



"Sebaik-baiknya amalan adalah pertengahannya".

Apakah Anda Pernah Bosan?
Sudah pasti "ya" jawabannya, iyakan? Apa pun aktifitas seseorang pasti mengalami yang namanya jenuh dan bosan. Tanpa terkecuali siapa pun. Saya sebulan sekali pernah mengalaminya. Tapi dalam waktu sesaat. (bukan sepanjang hari).

Biasanya, tatkala bosan menyelimuti kehidupan. Saya segera berusaha untuk menggunakan teknik NLP dan ilmu pemberdayaan diri lainnya untuk mengatasi keJENUHan dan keBOSANan saya. Akan tetapi, menjadi berbeda sekarang. Ya, sangat berbeda.

Mengelola Jenuh
Apanya yang beda? Kalau dulu saya berusaha untuk mengatasi (mengelola) kejenuhan tersebut dengan mengubahnya menjadi kesenangan dan semangat. Tapi kini saya memutuskan untuk meNIKMATi dan menSYUKURi setiapkali BOSAN dan JENUH menyapa.

Mengapa? Sebelum saya menjawabnya. Saya yakin Anda setuju. Bahwa sesuatu yang berlebihan atau terlalu itu malah bukan pada proporsinya. Bahasa kerennya tidak proporsional, iyakan? 

Seperti ada ungkapan Nabi Muhamad. "Sebaik-baiknya amalan adalah pertengahannya". Selain karena hadits ini, ada alasan lain yang mencerahkan kesadaran saya.

Lubang di Retina
Seorang teman Facebook bapak Akhmad Guntar bercerita. Bahwa di retina mata beliau berlubang karena STRESS. Bukan karena tidak menyukai pekerjaannya. Akan tetapi, karena beliau sangat senang pada aktifitas yang sedang beliau kerjakan selama ini. Sehingga, sehari-hari terus memompa adrenalin dalam tubuhnya. 

Efeknya kini, mata beliaulah korbannya. Dan ini analisa dokter. (Mari kita doakan supaya dua minggu ke depan proses operasinya berjalan dengan lancar).

Menikmati Setiap Emosi
Setelah membaca sharing beliaulah. Kini saya menyanmbut setiap kebosanan dan kejenuhan datang, dengan meNIKMATinya sebagai proses penyeimbangan tubuh. 

So, bagi Anda yang mencari-cari jalan keBAHAGIAan dan sedang memfokuskan diri untuk selalu bahagia, teruslah mencari sampai Anda menemukannya. Tapi, jika boleh saya menyarankan. Mulai saat ini, izinkan sesekali diri Anda untuk meNIKMATi setiap emosi yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. 


Menurut penelitian Anthony Robins Research, sebenarnya kita memiliki lebih dari 3650 jenis emosi. Sementara menurut Paul Ekman kita mempunyai 6 jenis dasar emosi. Yaitu, Bahagia, Sedih, Marah, Kaget, Jijik / Gak enakan dan Terkejut.

Di bawah ini saya lampirkan tulisan shahabat saya yang saya kutip dari facebooknya. 


RETINA MATA SAYA BERLUBANG; ANDA PERLU TAU SEBABNYA AGAR TAK TURUT MENGALAMI

Sepertinya satu minggu terakhir, penglihatan dari mata sebelah kanan saya tampak kabur dan gelap, baik untuk jarak dekat maupun jauh. Oleh mata kanan saya tampak ada bentuk oval gelap dan kadang silau yang menghalangi penglihatan. Utk melihat apapun di jarak baca, menggunakan mata kiri saja lebih nyaman rasanya. Dan FYI, ketika penglihatan salah satu mata kabur, penglihatan dg dua mata pun jg jadi kabur!

Dari pemeriksaan yang dilakukan sore kemarin di RS Mata Undaan Surabaya, dokter temukan retina mata saya berlubang (bisa dilihat di gambar), dan ada pembengkakan syaraf serta genangan cairan di bagian dalam bola mata saya (akibat lubang tadi).

Dokter katakan, itu karena hormonal STRESS yang berlebih. Bahwa stres bisa menyebabkan retina berlubang, saya baru tau ini. Dan saya stres? Susah sekali saya menerima “tuduhan” itu. Saya sampai bilang, “Dok, kerja saya memang banyak, tapi saya SANGAT EXCITED (senang) dg pekerjaan saya.”

Baru beberapa jam kemudian saya mulai sadari betul apa makna STRES yang sesungguhnya. Saya rasa penting bagi Anda untuk mencermatinya.

(Salah) inti STRES adalah pd tekanan yang berlaku pd FISIK (bukan cuma psikis), kondisi di mana diri—SECARA SUBYEKTIF—merasa berada dalam tekanan yang melebihi kapasitas/kemampuan diri, terlepas yang bersangkutan menghadapinya dg psikis pilu remuk hati atau dg psikis tertantang senang penuh energi. Untuk kasus ke-2, stres (tekanan) ini bisa terjadi ketika fisik digeber dalam kondisi “adrenalin on” atau “full power on” dalam waktu berkepanjangan dg sedikit jeda. 

Beban, tanggung jawab, tenggat, dan tantangan yang saya hadapi beberapa minggu terakhir secara subyektif saya anggap berada di luar kapasitas normal saya. Tapi saya menerimanya dengan penuh semangat dan energi positif penuh syukur suka hati. Blas tak ada rasa ingin menghindar, bahkan sekedar menjalani tantangan ini saja sudah membuat saya SANGAT SENANG, karena saya merasa begitu luar biasa bertumbuh dg beban & tantangan ini, bakat dan kekuatan saya terberdayakan secara habis-habisan. 

Kerja mulai pagi-pagi, saya tidur 3-5 jam tiap hari, dan tidur di malam hari bukan karena saya ingin tidur, tapi betul-betul karena saya merasa butuh/harus tidur. Secara konsisten saya berada dalam kondisi penuh siaga dan mode-kerja sepanjang hari di waktu terjaga.
Psikis/emosi saya tidak stres, tapi tubuh saya tidak bisa menghadapinya. Larinya bukan ke sakit perut, nyeri kepala atau dampak stres lain yang lumrah (yang saya optimis tidak akan menghentikan saya dari bekerja), melainkan ke mata. Tuhan lebih tahu bagaimana cara menegur saya :-)

My take away:
- Mode full power ala"super saiyan" secara non-stop bukanlah cara yang baik untuk hadapi beban/tantangan yang berada di luar kapasitas diri

- Bersantai dan slowing down adalah suatu keterampilan penting untuk menjaga kondisi optimal TUBUH (terlepas psikis merasa OK dg tekanan).

- Ngegame yang memompa adrenalin juga bukan cara yang bagus untuk beristirahat. Perlu aktivitas yang terbilang pasif.

- Ibadah, dzikir, dan do'a sebaiknya juga bisa menjadi waktu istirahat dan menenangkan hati. Artinya bukan selalu diisi oleh resah harap cemas akan pengabulan do'a. Jangan mengisi seluruh sesi do'a dg permintaan dunia. Lakukan juga ibadah sekedar utk menikmatinya.

Dan saya terbuka untuk nasihat dan masukan :-)

InsyaAllah, dua minggu lagi saya akan jalani operasi laser untuk mata kanan saya. Mohon doanya ya, teman-teman :-) Semoga Tuhan beri kita semua kesehatan, lindungi Anda semua dari bolong retina seperti saya.

Dikutip dari http://www.facebook.com/akhmad.guntar

*Jika tulisan ini bermanfaat bagi Anda, silahkan membagikannya tanpa perlu meminta izin kepada saya. 

Ciganjur, 27 Januari 2013
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ikuti Workshop "Explore Your Potentials With NLP" tentang cara merumuskan Visi Hidup, menemukan Passion dan mengoptimalkan Potensi Diri. Minggu, 17 Februari 2013, @Hotel Syahida Inn Komplek Pasca UIN Jakarta. Hubungi 0878.7603.7227 Sekarang.
Bagikan