Sesuatu yang
baik belum tentu benar, tetapi yang benar pasti baik.
#
Krihsnamurti
Sepohon kayu
Siapa di
antara Anda yang pernah bergabung di group facebook Sepohon Kayu? Group
facebook masih format lama. Seingat saya, group ini pertama sekali dibuat pada
tahun akhir 2009. Tujuannya sangat baik sekali. Yakni, saling mengingatkan
dalam hal kebaikan. Sementara saya, mengetahui group ini, tahun 2010 awal. Saya
senang berada pada group tersebut. Karena, anggotanya memposting kata-kata yang
bagus. Saling mengingatkan dalam hal kebenaran dan menganjurkan untuk kebaikan.
Karena saya
mengenal adminnya, maka saya menawarkan diri menjadi kontributor penulis tetap.
Dan, supaya mendapat akses tersebut, maka akun saya di group tersebut,
diotorisasi menjadi admin. Sehingga, saya bisa mengirim pesan ke seluruh
anggota. Tapi, ada syarat yang ditetapkan oleh admin. Orang-orang yang akunnya
telah dijadikan admin, tidak boleh mengirim iklan, kecuali artikel motivasi dan
catatan lainnya.
Bukan suatu
kebetulan, saat itupun saya sudah gemar melakukan aktifitas mengikat makna.
Menulis catatan harian dari aktifitas saya sehari-hari. Setiap kejadian yang saya
anggap, peristiwa tersebut bermakna bagi saya. Baik setelah mengikuti training,
atau selesai mengajar di suatu organisasi yang mengundang saya menjadi
pembicara di sana. Terkadang juga, pengalaman saya menterapi para klien.
Yang sedang-sedang saja (pertengahan)
Dalam satu
minggu, hampir 4 kali saya memposting artikel yang saya nilai bermakna. Pesan
yang saya kirim ke semua anggota group, mendapat bermacam respon. Ada yang suka
dengan komentar “Terima kasih motivasi
paginya”. Tapi ada juga karena keseringan mendapat kiriman catatan, jadi
kesel, karena inboxnya kepenuhan. Sebab, bukan saya saja yang mengirim artikel
setiap minggunya. Tapi juga kontributor lainnya.
Sehingga,
sebulan kemudian, saya dapat pesan pribadi dari 5 orang anggota, “Tolong keluarkan saya dari group” ada
juga “Saya tidak butuh, mohon jangan
inbox saya lagi”. Saya hanya bisa menjelaskan, “Mohon maaf, karena tulisan saya membuat Anda kurang nyaman. Kiriman ini
bersifat otomatis. Langkah yang bisa Anda lakukan, klik saja di group untuk
keluar, atau klik link ini (saya berikan linknya)”.
Semenjak
itu, saya membatasi mengirim catatan, sebulan maksimal 4 kali. Dan menariknya,
karena jarang saya kirim. Malah ada beberapa minta supaya lebih sering mengirim
catatan saya. Karena menurut mereka bermanfaat. Dari pengalaman ini, saya
mengambil hikmah. “Belum tentu apa yang saya anggap baik, maka demikian juga dengan orang
lain. Dan sebaik-baiknya amal adalah pertengahannya”.
Kiriman Blackberry
Sebulan ini,
saya mendapat kiriman blakberry dari seorang teman tentang doa-doa,
nasehat-nasehat supaya selalu mengingat kepada Allah. Setiap sebelum shalat,
saya mendapatkan pesan brodcast sebelum masuk waktu shalat. Pertama-tama saya
senang mendapatnya. Meski tidak saya baca. Karena kalau dapat pesan itu,
pertama 2 menit lagi waktu shalat sudah masuk. Tapi, makin hari, mulai ada
perasaan kurang nyaman. Sebab setelah saya hitung, broadcast dari yang
bersangkutan hampir 17 kali sehari.
Ada
keinginan dalam diri saya untuk segera menghapus dari list pertemanan. Tapi ada
sisi lain dalam diri saya, menahannya. Karena, itu tidak menjadi solusi.
Maksudnya, bila hari ini saya mengira, bahwa dengan menghilangkan kontak yang
bersangkutan akan berkurang gangguan. Maka, nanti jika terulang lagi, saya akan
melakukan hal sama lagi.
Jangan terlalu baik
Jika terus
terjadi, tidak ada penyelesaian. Memang itu semua adalah hak saya untuk
menghapus mana yang saya suka dan tidak. Tetapi, alangkah bijak, bila saya
memilih untuk belajar kebijaksanaan dari peristiwa ini. Di antaranya, “Jangan
terlalu baik, nanti menjadi buruk”. Selain itu, kondisi ini sebagai
sarana latihan mengontrol emosi.
Dan yang
paling penting, saya mengetahui sekarang. Bagaimana perasaan teman-teman BBM.
Karena dulu saya sering menbroadcast kata-kata NasehatDiri. Padahal, belum
tentu mereka butuh. Dan tidak ada sia-sia setiap peristiwa, semua indah.
Ciganjur,
Jumaat 20 Januari 2012
Mari bersilaturahim, follow @mind_therapist