Selasa, 28 Februari 2012

Cara Memaafkan Dendam


Memaafkan adalah awal dari penyembuhan....

Apakah Anda pernah marah? Kapan terakhir Anda marah?
Mengapa saya menanyakan ini kepada Anda? Karena, sebentar lagi, saya mau membagikan pengalaman dari sebuah film kartun tentang pemaafan kepada Anda. Seperti apa persisnya ibrah yang bisa kita petik dari film tersebut? Berikut ceritanya.

Belajar dari Film Avatar

Tadi pagi, sambil membuka laptop untuk mempersiapkan diri menyelesaikan tulisan di ruang private, saya menyaksikan film Avatar di Global TV. Film kartun yang mungkin menjadi kesukaan anak-anak Anda. Saya tidak tau chapter berapa Avatar yang saya saksikan itu. Dan, entah juga sebuah kebetulan. Ketika saya menyaksikan, film tersebut mengisahkan tentang keinginan Katara (penguasa elemen air terakhir) untuk membalas dendam atas pembunuh ibunya.

Karena chapter ini menceritakan dendam. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk terus menoton sampai akhir. Mungkin karena bab tentang dendam erat kaitan dengan pemaafan. Kalau saya hubungkan dengan pekerjaan saya sebagai Mind-Therapist, sangat erat kaitannya. Sehingga, saya memutuskan terus melanjutkan menikmati film itu, dengan harapan, mendapat khazanah metafora saat melakukan forgiveness therapy.

Terapi memaafkan

Setelah saya menonton hingga akhir cerita. Memang ada kata-kata penggalan kalimat Avatar patut dijadikan quote sebagai proses pemaafan. ”Orang yang ingin balas dendam itu, seperti ular yang berekor tikus. Tatkala ia menerkam mangsanya itu, sekaligus ia memasukkan racun (melukai) dirinya”.

Mendengar kalimat Avatar itu, saya jadi teringat dengan pembelajaran yang saya dapatkan dari Bapak Asep Hairul Gani. Saat mengikuti kelas Ericsonian Hypnotherapy. Kala itu, beliau membahas tentang tehnik Forgiveness therapy. Sebelum melangkah kelatihan, Pak Asep menjelaskan hal sepantasnya dalam bertindak dan bersikap, tatkala seseorang itu ingin balas dendam.

3 Cara memaafkan

Pertama, membalas dengan perbuatan yang setimpal.
Kedua, dengan memaafkan.
Ketiga, membalas dengan perbuatan baik terhadap orang yang melukai kita. 

Dan yang ketiga ini, sebaik-baiknya cara dalam balas dendam. Setelah itu, baru peserta berlatih cara menggunakan tehnik terapi untuk pemaafan diri.

Kembali ke cerita Avatar. Walau Avatar dan Sokka sudah berusaha untuk menasehati, agar Katara menghentikan niatnya. Tetapi tetap saja, Katara kokoh dengan penderiannya. Dia pun berangkat bersama pangeran Sukoi.

Akhir dari kisah ini diceritakan. Walaupun Katara sangat marah dan ingin balas dendam. Tetapi, amarahnya kalah dengan nurani nya. Dia tidak mampu membunuh untuk membalas dendam kepada orang yang telah merengut nyawa ibunya.

Oleh karena itu, mari kita putuskan untuk memaafkan sekarang...

Ciganjur, 11 Juni 2011
Mari bersilaturahim, follow @mind_therapist BB 270fe9b7
Bagikan