Rabu, 22 Februari 2012

Big Fish Edwar Bloom; Unforgetable Friend



Seandainya Anda mati hari ini, seperti apakah Anda mau dikenang? 
#Steven Covey

Smart Coaching & Counseling

Salah satu kebiasaan saya di malam hari bila menginap di hotel, menyalakan tv memilih chanel yang menyediakan informasi mengenai film-film yang mengandung inspirasi. Sebut saja seperti selasa 31 januari kemarin. Saya berangkat ke Purwokerto dalam rangka kerja sama dengan LP3I purwokerto. Yaitu, mengadakan pelatihan Smart Coaching & Counseling untuk para guru BK di sana. Program tersebut merupakan kegiatan soft launching cabang Lp3I terbaru. 

Supaya bisa membuat persiapan matang, seperti seting ruangan, dan kebutuhan mendasar pelatihan. Maka, saya memsan tiket Taksaka, pemberangkatan hari senin. Berangkat sehari sebelum hari H. Jadwal pagi jam 08.45 dari Gambir. Tiba di purwokerto jam 14.30. Setelah tiba di stasiun Purwokerto, saya dijemput oleh team marketing, dan langsung check-in untuk istirahat dan juga bersih-bersih diri. 

Rela berkerja tanpa dibayar

Seperti cerita saya di atas. Sambil istirahat, saya menyaksikan film Big Fish. Film ini sangat menginspirasi saya, dan setidaknya, ada dua hal yang sangat bermakna bagi saya. Karena, film ini mengisahkan seorang lelaki bernama Edwar Bloom. Dia mempunyai gadis impian dalam pikirannya. Kemudian, dia meyakini, bahwa gadis tersebut merupakan calon wanita yang akan menemani perjuangan hidupnya. 

Selama proses mencari tahu tentang keberadaan wanita tersebut. Dia rela untuk bekerja dengan upah minimum bahkan tidak dibayar. Karena, yang memperkerjakannya, memiliki informasi tentang sang wanita pujaannya. Seperti; nama, kesukaan, tempat tinggal, usia, kebiasaannya, silsilah orang tua sang wanita, dan info lain yang Edwar butuhkan.

Kekuatan keyakinan

Pada secene perjuangan Edwar ini, mengingatkan saya akan materi tentang pentingnya dan kekuatan keyakinan dalam mewujudkan apa yang kita inginkan. Sering saya membaca di buku motivasi, dan mendengar para pembicara mengisahkan tentang sang kakek memelah gunung. Sebuah metafora yang menegaskan, bila keyakinan telah tertancap dalam diri, gunungpun mampu dibelah.

Renungan dan pembelajaran bagi saya pada secene ini, sikap dan keputusan Edwar terhadap impiannya. Yakni ingin menikahi gadis yang dia lihat pada acara sirkus, mirip seperti yang hadir dalam impiannya. Untuk mencapai hal tersebut, Edwar rela mengupayakan segala cara tanpa ada alasan, dan tidak menganggap hambatan sebagai penghalang mewujudkan kemauannya. 

Seperti pada kelanjutan film tersebut. Setelah Edwar mendapatkan informasi mengenai sang gadis. Dia mendatangi rumah tempat wanita itu tinggal dan menjumpainya. Kemudian, dia menyampaikan maksud kedatangan serta melamar sang wanita supaya mau menjadi istrinya. Dan yang terjadi, Edwar ditolak sampai 5 kali oleh sang gadis, tetapi dia tetap berusaha meyakinkan, kalau gadis itu dilahirkan untuk mendampingi kehidupan Edwar.

Masa tua Edwar

Film ini menggunakan alur maju mundur, sehingga, terkadang mengambarkan masa lalu Edwar dan kondisi saat dia tua. Hal inipun membuat saya semakin penasaran. Tanda tanya besar, akan kelanjutan film tersebut, karena karakter Edwar di usia tua, di antaranya seperti keinginan saya sendiri. Suatu kondisi, layaknya harapan bila saya telah berusia senja kelak. 

Kelanjutan kisah Big Fish, tatkala Edwar hanya mampu berbaring di atas pembaringannya, dia dirawat oleh sang menantu, istri dari putra Edwar. Selama proses perawatan, Edwar sering bercerita tentang masa lalunya kepada menantunya tersebut. Tetapi, sang skenario film tersebut membuat intrik, anak Edwar sendiri tidak mempercayai akan cerita-cerita yang sering disampaikan oleh Ayahnya tersebut. Sehingga, menantu Edwar menyarankan kepada suaminya (Anak Edwar), supaya dia membuktikan kisah-kisah yang sering disampaikan oleh ayahnya.

Sang anak tertantang, maka diapun mulai menelusuri tempat, dan nama orang-orang dalam kisah yang sering disampaikan oleh Edwar. Proses pencarian dan pembuktian ini, semakin menyenangkan isi film tersebut bagi saya. Karena, semua cerita tersebut adalah nyata. Dan sang anak mulai terkagum-kagum tentang ayahnya. Bahkan saya pun juga demikian.

Pentingnya cerdas emosi

Karena, secene proses pembuktian tersebut, memberi pelajaran berharga bagi saya, tentang pentingnya kecerdasan emotional. Atau, keahlian bergaul dan berinteraksi dengan sesama. Dan Edwar memiliki keahlian tersebut. Orang-orang yang ditemui oleh anak Edwar, semuanya mengagumi sosok Edwar. Sebab, dia mampu membawa suasana ceria dan kebahagiaan bagi orang lain. Menolong tanpa pamrih. Membahagiakan orang, merupakan karakter Edwar. Dan, dia sangat ahli berteman dengan orang baru.

Di akhir kisah, meskipun Edwar bertarung dengan nafas-nafas terakhir di atas pembaringan rumah sakit. Tetapi dia bahagia, karena anaknya mengakui dan mempercayai, bahwa dia tidak berbohong. Akhirnya, Edwarpun menarik nafas panjang dengan tenang. Pada pemakamannya, semua teman-teman Edwar mengantarkan Edwar ke pembaringan terakhirnya. Bagi teman-teman Edwar, dia adalah sosok teman yang tak pernah bisa dilupakan

Berangkat ke tempat acara

Kring…kring…kring” suara telf kamar hotel berbunyi. Reseptionist mengabarkan, kalau teman saya (panitia acara pelatihan) sedang menunggu di lobi. Sayapun bergegas, mematikan TV dan mengambil HP saya. Lalu berangkat menuju tempat acara, untuk persiapan menata ruang, sekaligus makan malam bersama.

Ciganjur, Selasa, 7 Januari 2012
Bagikan