Seandainya Anda mati hari ini, seperti apakah Anda mau dikenang?
#Steven Covey
Smart Coaching & Counseling
Salah satu
kebiasaan saya di malam hari bila menginap di hotel, menyalakan tv memilih
chanel yang menyediakan informasi mengenai film-film yang mengandung inspirasi.
Sebut saja seperti selasa 31 januari kemarin. Saya berangkat ke Purwokerto
dalam rangka kerja sama dengan LP3I purwokerto. Yaitu, mengadakan pelatihan Smart
Coaching & Counseling untuk para guru BK di sana. Program tersebut
merupakan kegiatan soft launching cabang Lp3I terbaru.
Supaya bisa
membuat persiapan matang, seperti seting ruangan, dan kebutuhan mendasar
pelatihan. Maka, saya memsan tiket Taksaka, pemberangkatan hari senin. Berangkat
sehari sebelum hari H. Jadwal pagi jam 08.45 dari Gambir. Tiba di purwokerto
jam 14.30. Setelah tiba di stasiun Purwokerto, saya dijemput oleh team
marketing, dan langsung check-in untuk istirahat dan juga bersih-bersih diri.
Rela berkerja tanpa dibayar
Seperti
cerita saya di atas. Sambil istirahat, saya menyaksikan film Big Fish. Film ini
sangat menginspirasi saya, dan setidaknya, ada dua hal yang sangat bermakna
bagi saya. Karena, film ini mengisahkan seorang lelaki bernama Edwar Bloom. Dia
mempunyai gadis impian dalam pikirannya. Kemudian, dia meyakini, bahwa gadis
tersebut merupakan calon wanita yang akan menemani perjuangan hidupnya.
Selama
proses mencari tahu tentang keberadaan wanita tersebut. Dia rela untuk bekerja
dengan upah minimum bahkan tidak dibayar. Karena, yang memperkerjakannya,
memiliki informasi tentang sang wanita pujaannya. Seperti; nama, kesukaan,
tempat tinggal, usia, kebiasaannya, silsilah orang tua sang wanita, dan info
lain yang Edwar butuhkan.
Kekuatan keyakinan
Pada secene
perjuangan Edwar ini, mengingatkan saya akan materi tentang pentingnya dan
kekuatan keyakinan dalam mewujudkan apa yang kita inginkan. Sering saya membaca
di buku motivasi, dan mendengar para pembicara mengisahkan tentang sang kakek
memelah gunung. Sebuah metafora yang menegaskan, bila keyakinan telah tertancap
dalam diri, gunungpun mampu dibelah.
Renungan dan
pembelajaran bagi saya pada secene ini, sikap dan keputusan Edwar terhadap
impiannya. Yakni ingin menikahi gadis yang dia lihat pada acara sirkus, mirip
seperti yang hadir dalam impiannya. Untuk mencapai hal tersebut, Edwar rela mengupayakan
segala cara tanpa ada alasan, dan tidak
menganggap hambatan sebagai penghalang mewujudkan kemauannya.
Seperti pada
kelanjutan film tersebut. Setelah Edwar mendapatkan informasi mengenai sang
gadis. Dia mendatangi rumah tempat wanita itu tinggal dan menjumpainya. Kemudian,
dia menyampaikan maksud kedatangan serta melamar sang wanita supaya mau menjadi
istrinya. Dan yang terjadi, Edwar ditolak sampai 5 kali oleh sang gadis, tetapi
dia tetap berusaha meyakinkan, kalau gadis itu dilahirkan untuk mendampingi
kehidupan Edwar.
Masa tua Edwar
Film ini
menggunakan alur maju mundur, sehingga, terkadang mengambarkan masa lalu Edwar
dan kondisi saat dia tua. Hal inipun membuat saya semakin penasaran. Tanda
tanya besar, akan kelanjutan film tersebut, karena karakter Edwar di usia tua,
di antaranya seperti keinginan saya sendiri. Suatu kondisi, layaknya harapan
bila saya telah berusia senja kelak.
Kelanjutan
kisah Big Fish, tatkala Edwar hanya mampu berbaring di atas pembaringannya, dia
dirawat oleh sang menantu, istri dari putra Edwar. Selama proses perawatan,
Edwar sering bercerita tentang masa lalunya kepada menantunya tersebut. Tetapi,
sang skenario film tersebut membuat intrik, anak Edwar sendiri tidak mempercayai
akan cerita-cerita yang sering disampaikan oleh Ayahnya tersebut. Sehingga,
menantu Edwar menyarankan kepada suaminya (Anak Edwar), supaya dia membuktikan
kisah-kisah yang sering disampaikan oleh ayahnya.
Sang anak
tertantang, maka diapun mulai menelusuri tempat, dan nama orang-orang dalam
kisah yang sering disampaikan oleh Edwar. Proses pencarian dan pembuktian ini,
semakin menyenangkan isi film tersebut bagi saya. Karena, semua cerita tersebut
adalah nyata. Dan sang anak mulai terkagum-kagum tentang ayahnya. Bahkan saya
pun juga demikian.
Pentingnya cerdas emosi
Karena,
secene proses pembuktian tersebut, memberi pelajaran berharga bagi saya,
tentang pentingnya kecerdasan emotional. Atau, keahlian bergaul dan
berinteraksi dengan sesama. Dan Edwar memiliki keahlian tersebut. Orang-orang
yang ditemui oleh anak Edwar, semuanya mengagumi sosok Edwar. Sebab, dia mampu membawa suasana ceria dan
kebahagiaan bagi orang lain. Menolong tanpa pamrih. Membahagiakan orang,
merupakan karakter Edwar. Dan, dia sangat ahli berteman dengan orang baru.
Di akhir
kisah, meskipun Edwar bertarung dengan nafas-nafas terakhir di atas pembaringan
rumah sakit. Tetapi dia bahagia, karena anaknya mengakui dan mempercayai, bahwa
dia tidak berbohong. Akhirnya, Edwarpun menarik nafas panjang dengan tenang.
Pada pemakamannya, semua teman-teman Edwar mengantarkan Edwar ke pembaringan
terakhirnya. Bagi teman-teman Edwar, dia adalah sosok teman yang tak pernah
bisa dilupakan.
Berangkat ke tempat acara
“Kring…kring…kring” suara telf kamar
hotel berbunyi. Reseptionist
mengabarkan, kalau teman saya (panitia acara pelatihan) sedang menunggu di
lobi. Sayapun bergegas, mematikan TV dan mengambil HP saya. Lalu berangkat
menuju tempat acara, untuk persiapan menata ruang, sekaligus makan malam
bersama.
Ciganjur,
Selasa, 7 Januari 2012