State Modelling
Entah sudah menjadi automatis? setelah
mengikuti kelas NLP Modelling bersama Coach Krishnamurti Mindset Motivator,
sehingga setiap bertemu dengan seseorang atau seperti mengikuti kelas IHS tahun
kemarin. Begitu mudahnya bagi saya mengkondisikan diri dalam kondisi modelling.
Atau istilahnya Modelling State. Dan pada kesempatan event akbar tersebut, di antara
beberapa kelas yang tersedia untuk paket (tiket) yang saya pegang, saya
mengikuti kelas Gendam.
Sesi Gendam ini,
yang menjadi nara sumbernya dua orang praktisi hypnosis yang jauh sebelum
belajar ilmu hypnosis, sudah mempraktekkan gendam. Yaitu bapak Masruri dan Noeryanto A Dhipuro. Berdasarkan pengakuan nara sumber, keduanya
pernah melakukannya jaman dulu. Kelas gendam dimoderatori oleh sang Owner
Synergi Lintas Batas, Bapak Ronny FR.
Semua praktisi
NLP dan Hypnotherapy di Indonesia tahu, kalau beliau sangat piawai dan apik
dalam berkomunikasi yang menciptakan fenomena trance pada pendengarnya, juga
saya. Dan lebih dahsyatnya lagi, pengakuan alumni yang mengikuti kelas beliau.
Pak Ronny mampu menanam pesan tanpa pendengar sadari. Kecuali yang
menyadarinya. Oleh karena itulah, state modelling yang sengaja saya ciptakan,
merekam dan mengamati, bagaimana bijaknya beliau menggunakan Meta-Model dan juga linguistic pattern lainnya, termasuk analog marking. Selama memoderatori kelas tersebut.
Indahnya Meta-Model
Bagi saya,
kelas gendam yang saya ikuti pada event IHS tahun 2011. Selain dari informasi,
apa perbedaan antara gendam dan hypnosis? yang sangat mengesankan bagi saya adalah cara bapak Ronny menggunakan salah
satu tehnik di NLP yang bernama Meta-model.
Sangat lembut. Konteks penggunaan yang beliau tampilkan, dalam hal menggali
informasi pengalaman peserta, yang berkaitan dengan tema kelas tersebut. Apakah
cerita peserta termasuk fenomena gendam atau hypnosis?
Dan semenjak pulang
dari event tersebut. Setiap menyelami suatu informasi dari klien atau lawan
bicara. Saya melakukan sebagaimana yang dicontohkan oleh moderator kelas ini.
Hasilnya, sungguh memuaskan saya. Dan respon yang saya peroleh dari lawan
bicara, tidak sedikitpun ada kesan saya seperti orang begok, bloon, dan bodoh.
Apalagi membuatnya merasa kesal.
Perbedaan antara gendam dan hypnosis
Karena kelasnya
sangat-sangat pendek hanya dua jam. Maka kelas tersebut tidak terlalu banyak
mengupas hingga mendetil fenomena gendam dan hypnosis. Tetapi, dari segi
mempelajari ilmu gendam dan hipnosis, memiliki perbedaan yang signifikan.
Sebab, menurut nara sumber, gendam itu ada ”hitam”
dan ”putih” dalam menuntut
(mempelejarinya).
Seperti
melakukan ritual khusus; puasa, mengamalkan mantra tertentu dsbnya. Sementara
hipnosis, Anda hanya perlu mengikuti trainingnya saja. Dan perbedaan dalam
melakukannya, gendam tidak butuh kerelaan atau persetujuan dari yang digendam
(bisa bersifat memaksa). Sementara hypnosis, Anda sudah mengetahuinya kan?
Note: Apa yang saya tulis, merupakan pemahaman
saya semata, dari menyerap informasi pada talkshow gendam dan hypnosis.
Ciganjur, 30
April 2011
Bagikan
