Selasa, 10 Januari 2012

Ayu Ting Ting Konsert Dalam Angkot M20


Siapa yang tidak mengenal Ayu Ting Ting yang tersohor akibat lagu hits alamat palsu? Tentu Anda semua mengetahui nama dan wajahnya. Apalagi sekarang, penyanyi yang beralamat tinggal di Depok ini, telah di kontrak oleh 2 perusahaan besar untuk membintangi iklan mereka. Anda tentu tau kan?

Lalu, bayangkan, bagaimana kejadiannya bila Ayu Ting-ting konser dalam angkot M20 Pasar Minggu - Ciganjur? Pasti sangat menghebohkan, betul?

Nyanyian pengantar perjalanan

Ceritanya, tadi pagi jam 5.30 wib saya sudah bergegas dari rumah menanti angkot M20 di depan jalan Syarpa, Ciganjur. Bila naik angkot, saya sering mencari tempat duduk di depan samping pak sopir. Terkadang sudah duluan terisi oleh penumpang lain. Tadi pagi, karena tempat duduk belakang sudah sangat penuh, dan di depan baru ada satu penumpang, maka pak sopir meminta penumpang di sampingnya geser, supaya muat satu orang lagi. Sayapun duduk di depan.

Di belakang bapak sopir, di antara penumpang yang penuh sesak lainnya. Ada seorang gadis usia sekitar 20 tahunan. Dia menggenakan jilbab berwarna merah, dan baju menutupi seluruh tubuh sampai lengannya. Saya tidak terlalu tau jenisnya, karena hanya melihat sepintas. Yang membuat saya melihat sepintas ke penumpang yang duduk di belakang pak Sopir, lantaran telingan saya mendengar suara nyanyian tandingan, selain dari musik yang diputar oleh pak sopir dari HP nya. Saya mencoba memperjelas, ternyata suara tandingan itu datang dari arah wanita yang saya cerita kan tadi.

Awalnya, saya pikir dia sedang mengekspresikan dirinya, dengan sebuah lagu yang dia suka. Tetapi, selama dalam perjalanan, selesai lagu yang satu, diiringi dengan lagu berikutnya. Hampir satu album. Bisa Anda bayangkan, dia menyanyikan lagu dengan suara yang terdengar oleh seluruh penumpang dalam angkot tersebut. Bahkan, sempat tersaingi suara HP pak sopir. Dan, dia menyuarakan lagu-lagunya itu, mulai depan jalan Syarpa sampai ke Kampung Kandang.

Saya berusaha menutup kedua telinga saya, tetapi suaranya masih saja tetap terdengar. Bukan karena lagunya yang kurang ramah di telinga, tetapi suaranya saat bernyanyi, lebih merdu bila tak terdengar oleh telinga saya. Saya tidak berani mengatakan jelek, karena bila diadu, suara dia bisa jadi lebih bagus dengan suara saya. He… he…

Berpikir Positif

Saya berusaha menutup telinga, tetapi suaranya masih terdengar. Kemudian, semacam ada penasehat menasehati saya di dalam. “Inilah saatnya melatih berpikir positif dan meditasi”. Saya langsung mendamaikan diri dengan mensyukuri, “Terima kasih ya Allah, telinga saya masih normal”. Lalu mengartikan kejadian itu “Setiap orang bebas untuk mengekspresikan emosinya, apalagi dengan musik, karena musik ekpresi emosi yang termudah”.

Berikutnya, saya meingkhlaskan diri, untuk menerima setiap suara yang masuk kedalam telinga saya. Tiba-tiba saja hadir pembelajaran dalam diri saya. Dan saya menganggap, kejadian dalam angkot itu, merupakan pendidikan dari sang semesta.

Sayapun mencoba-coba mengambil makna atas peristiwa itu.

Pertama, telinga yang fungsinya untuk mendengar, menjadi sangat berfaedah, bila kita menggunakan pada saat dan dengan cara yang tepat.
Kedua, mendengarkan perkataan orang itu sangat bijak. Tetapi, bila terlalu sering mendengar apa kata orang, bisa-bisa kita tidak bisa mendengar suara sendiri.

Seperti gadis di belakang bapak sopir tadi. Saya menduga, dia bernyanyi dengan nada keras, karena dia sedang mendengar lagu dari HPnya, menggunakan Headset bervolume tinggi, hingga tak bisa mendengar suaranya yang keras.

Ketiga, sebagai trainer dan Mind-Therapist, saya harus sangat menyadari suara saya sendiri, tatkala menyampaikan materi saya. Jangan sampai, saya mengucapkan kata, yang saya sediri lupa pernah mengatakannya.

Kembali dengan cerita dalam angkot. Begitu gadis itu turun, beberapa penumpang saling mengomentari tingkahnya satu sama lain. Dan, di antara 7 lagu yang dia dendangkan, hanya tiga lagu yang akrab dengan telinga saya. “Jangan menyerah” D’Masiv, “Menunggu” Sonetta dan “Alamat palsu” Ayu Ting-ting.

Saya membayangkan. Seandainya saja yang menyanyi tadi adalah Ayu Ting-ting, oh betapa indahnya perjalanan pagi tadi.

Ciganjur, Selasa 13 Desember 2011   

Ikuti Workshop KOMUNIKASIH, 28 januari 2012

Mari bersilaturahim, follow @mind_therapist
Dapatkan e-book “Explore Your Potentials” Gratis, Klik download

Bagikan