Benarkah virus?
Bila Anda yang
mempunyai akun facebook, saya yakin pasti pernah mendapatkan chat yang timbul
tiba-tiba di pojok kanan bawah, jendela obrolan. Entah kapan pertama sekali
hadir chat-chat yang tak pernah di harapkan itu. Dan belum jelas juga, siapa yang
melakukan (dalang) menyebarkan chat itu.
Beberapa
mengatakan itu virus. Yang lain menyarankan, kalau muncul jangan di klik
linknya, tetapi, abaikan saja. Saya tidak terlalu mengerti, apakah itu virus,
atau apalah manfaatnya. Namun, sesuatu yang jelas bagi saya. Chat itu lumayan
mengganggu. Anda bisa membayangkan, apa yang terjadi bagi teman-teman yang
memiliki jumlah friendsnya sudah lebih dari kuota alias full. Ada sekitar 5000
orang. Seandainya cuma 10% yang terkena virus dari akun di pertemanan tersebut.
Beararti ada 500 chat yang timbul tenggelam setiap hari nya.
Apakah Mark mengetahui?
Mungkin, karena
hal itu juga, facebook mulai di tinggalkan. Dan twitter mulai di minati. Itu
menurut pendapat seorang teman. Dalam hal diminati atau ditinggalkan. Saya fikir
itu hanya persoalan waktu saja. Tetapi, sebagai penggunam, saya lumayaman
merasa terganggu. Sehingga, ada beberapa yang saya putuskan pertemanannya. Terkadang
agak berat untuk mengklik ”putuskan pertemanan”. Karena akun tersebut teman
dekat.
Saya penasaran,
apakah virus ini terjangkit kepada pengguna yang berasal dari tempat kelahiran
jejaring social ini, Negara Amerika? Tanda tanya lain dalam diri saya, apakah
CEO facebook Markzumberg mengetahui akan masalah ini? Terkadang saya bercakap
dengan diri sendiri ”Apa yang mendasari
saya menanyakan itu semua?”. Padahal gak penting banget.
2 petikan hikmah
Terlepas dari
itu semua. Ternyata saya mengambil pelajaran dari kondisi chat tiba-tiba muncul
di obrolan, padahal orang bersangkutan tidak melakukannya.
- Mengasah diri menentukan prioritas
Chat yang timbul secara otomatis, sampai 3 kali lebih, saat saya sedang
online. Mengajarkan saya akan arti pengambilan keputusan dalam menyikapi suatu
persoalan. Sehingga, mengasah diri
menentukan prioritas, mana yang pantas di jadikan sebagai persoalan untuk
diselesaikan. Dan, hal apa yang layak untuk saya abaikan saja. Tinggal klik
tanda silang untuk menutup chat tersebut.
- Meskipun gratis, pelayanan tetap optimal 100%
Sebagai pengguna terhadap fasilitas jejaring sosial yang gratis ini.
Ternyata mampu juga menghadirkan kekecewaan. Padahal jelas gratis. Tetapi, itu
wewenang setiap manusia, dan menjadi hak nya masing-masing. Meskipun seperti
itu. Bila saya sebagai pemilik terhadap suatu jasa, walau tak bernilaikan uang,
setelah saya menawarkan, saya mesti menyadari pelayanan yang harus saya berikan
setelah nya.
Dalam
kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan maaf, bila shahabat facebook
mendapatkan chat usil itu dari akun saya. Dan itu bearti, akun saya sudah tidak
aman dari virus tersebut.
Ciganjur, 21
november 2011