Apakah Anda sudah mengetahui potensi dalam
diri Anda?
Bukankah
Anda setuju, bahwa manusia terlahir ke dunia ini, membawa potensi dalam setiap
gen yang terikat dengan bentuk rantainya masing-masing? Potensi tersebut sudah
tertanam, semenjak Allah meniupkan ruh ke dalam diri saya dan Anda. Bahkan, ada
yang berani memakanai, inilah bukti. Bahwa manusia terlahir dengan
kesempurnaannya masing-masing. Apalagi keberherasilan hidup, sudah menjadi hak
setiap insan. Seperti kata motivator no 1 di Indonesia, Bapak Andriewongso. “Success is my right”.
Mengapa sedikit yang menyadari
Akan
tetapi, mungkin Anda juga mempunyai pertanyaan yang sama dengan saya. Dunia
ini, telah terisi hampir melebihi 6 milliar manusia. Tapi mengapa, di antara 6
milliar itu, masih sangat sedikit, yang benar-benar menyadari akan potensi
dalam dirinya?
Tentu
akan banyak sekali alasan yang kita peroleh, bila berusaha memahami asbab
musababnya. Jika kita bertanya kepada elite politik, maka, jawaban yang mungkin
terucap oleh mereka karena “lemahnya kepemimpinan”. Para ekonom ikut ambil
bagian beropini, “Ini terjadi akibat ekonomi yang semakin memburuk”. Para
dokter pun memberikan data, “Kekurangan gizi menjadi asbab nya”. Para pendidik
tidak mau kalah, “Sistem pendidikan yang tidak terselaraskan dengan kehidupan,
merupakan dalangnya”. Masing-masing, beralasan dengan kemampuan dan sesuai
bidangnya. Dan yang paling saya suka, alasan dari para seniman. “Ini semua
adalah sandiwara”.
The right man at the right place
Sementara
bagi saya sendiri, hal itu terjadi karena belum tersadarinya pontensi dalam
diri. Lebih detilnya karena; factor belum mengetahui, tidak mau mengetahui,
pura-pura tidak mengetahui, dan tidak berada pada lingkungan yang tepat.
Istilah
the right man at the right place,
pasti sudah sering Anda mendengarnya. Bahkan, Anda sendiri, menjadikan istilah
ini sebagai pertimbangan, setiap mengambil keputusan dalam menggapai
keberhasilan Anda. Supaya, posisi Anda sesuai dengan kapasitas dan ketrampilan
yang Anda miliki (baca potensi diri).
Tidak
sedikit saya menjumpai, teman-teman yang selayaknya menjadi pelukis, tetapi
berada di lingkungan penari. Ini mungkin terjadi, karena kekurangan informasi
akan jati diri nya. Ada juga yang menyadari potensi diri nya, tetapi tidak
berani untuk hidup dalam habitat itu. Sehingga, memutuskan untuk menetap di
habitat yang tidak sesuai pontensi diri nya.
Seorang penyanyi tidak berada di kolam
renang
Saya
teringat dengan film Idiot, percakapan Ranchu dengan teman-temannya, “Apa yang terjadi bila Mariah Carey bergabung
dengan para insinyur, Apa yang terjadi bila Jet Li menetap dengan para pemain
bola?” bagi saya, itu merupakan metaphor yang sangat indah untuk
menjelaskan, bahwa Mariah Carey bisa melantunkan “When You believe” dengan merdunya, karena dia berada di habitat
yang tepat, yaitu pemusik.
Maksudnya,
setelah kita menyadari potensi dalam diri kita, langkah selanjutnya yang memang
pantas kita lakukan adalah menyesuaikan habitat kita. Karena sudah kita ketahui
bersama, seorang penyanyi tidak berada di kolam renang untuk mengoptimalkan
potensinya. Habitat atau lingkungan di sini sangat luas. Bisa tempat kerja,
teman, bacaan, atau aktivitas yang selaras dengan pontensi diri. Seperti kisah
berikut ini.
Single
Mother Yang Hidup Terlunta Lunta
Siapa
di antara Anda yang pernah mengira, seorang wanita pernah terlahir di Chipping Sodbury, Gloucestershine, England pada
tanggal 31 Juli 1965. Ketika dia beranjak dewasa, orang tua nya bercerai. Dan
itupun terjadi dalam kehidupannya. Sehingga, dia harus membesarkan sendiri anak
perempuannya.
Hal itu, membuatnya
terpaksa hidup sederhana. Bahkan, pada suatu titik, ia tak bisa lagi disebut
hidup sederhana. Dia menetap di sebuah apartemen yang sangat lusuh dan kecil. Ia
termasuk warga miskin, sehingga pantas mendapat santunan uang dari pemerintah. Akan
tetapi, karena keputusan kecil yang dia ambil, kini telah merubah hidupnya
melebihi 100% dari kehidupanya pada masa silam.
Di tempat kelahirannya,
kini dia termasuk dalam jajaran orang kaya, sekaligus termasuk wanita terkaya
di dunia. Kekayaan yang dia miliki mencapai 280
juta poundsterling (sekitar 445,5 juta dolar AS). Ini semua berkat keputusan
yang dia pilih.
Sebenarnya, dari semenjak
kecil, ketika sudah berusia 7 tahun, dia telah memiliki potensi yang
mengantarkannya menjadi jutawan. Tetapi, potensi tersebut tidak terlalu dia
tekuni. Setelah dia menyelesaikan studinya di Exeter
University, dia pindah ke Portugal, menikah dan menjadi seorang guru pengajar bahasa
Ingris. Gaji sebagai pengajar tidak mampu membiayai kehidupannya. Apalagi untuk
membesarkan anak perempuannya.
Dalam
situsnya dia mengisahkan, meskipun mengajar, tetapi dia juga mencuri-curi waktu
untuk menulis buku, menyalurkan potensi dalam diri nya. Namun, dia sadar,
sebagai guru, hanya sedikit waktu yang dia miliki, supaya tetap bisa menuangkan
ide-idenya. Karena, sebelum mengajar dia harus mempersiapkan materi, lesson
plan, mentode yang terus bervariasi, mencari info tambahan supaya contextual
dan meriew materi.
Karena
kondisi keuangan terus menghimpit kehidupannya, akhirnya dia memutuskan untuk
lebih fokus menyelesaikan buku yang sedang dia tulis. Dia bertekad
menyelesaikan karyanya. Setelah
memutuskan meninggalkan kelas tempat mengajar, dan berkonsentrasi penuh
menuntaskan ide hayalannya. Tahun 1997 terbitlah karya perdananya di
Ingris, kemudian beredar juga di Amerika. Di dua Negara tersebut, bukunya
sangat fenomenal. Kini telah diterjemahkan ke 35 bahasa.
Janda
beranak satu itu, dialah Joane Kathleen
Rowling. Dan karya fenomenalnya, novel Harry Potter. Sampai
kini, Rowling masih terus bersyukur karena Harry Potter muncul pada saat yang
tepat, tatkala sebagai orang tua tunggal ia terpaksa harus menghidupi sendiri
bayinya. “Ketiadaan uang membuat harga
diri seseorang terbenam sampai dasar,” demikian pengakuannya suatu hari.
Temukan
habitat Anda
Jk Rowling adalah satu di antara
orang-orang yang melejit, dan menggapai keberhasilan luar biasa, berkat
mengenali potensi dan berada di tempat yang tepat. Atau dalam note ini saya
mengistilahkan berada di lingkungannya (habitat)nya. Yaitu, keputusan kecil
meninggalkan tempat mengajarnya, dan berfokus menuntaskan karyanya. Setelah itu
pun, dia menghabiskan hari-harinya, untuk melanjutkan serial Harry potter
sampai tamat.
Jadi, mulai sekarang,
setelah menyadari potensi dalam diri Anda, langkah selanjutnya yang patut kita
pastikan, kita berada di tempat yang tepat. Supaya selaras. Biasanya ada yang
mengistilahkan ini agar Anda bisa berjalan di atas karpet merah kesuksesan
Anda. Ada juga yang nyaman berkata, supaya selaras dengan blueprint kesuksesan.
Seperti yang sering kita
dengar, anjing itu alaminya menggonggong, ayam berkokok, kambing embhek. Dan ketika
hujan turun, ayam mencari tempat untuk berteduh, sementara bebek bersukaria di
bawah air hujan.
Ciganjur, 23 november 2011
Mari bersilturahim, follow @mind_therapist
Dapatkan e-book
“Explore Your Potentials” Gratis, Klik download
