“Barangsiapa yang senang untuk
dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka
hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”
At Tirmidzi &
Ibnu Majah dalam Jami’ dan sunan nya, no. 1865, no. 3663
Weekend bersama
keluarga
Hari minggu sungguh hari penuh makna, dan bagi setiap
individu Anda dan saya memiliki bingkai makna masing-masing. Mungkin
bagi teman-teman yang rutinitasnya bekerja dari jam 08.00 – 16.00 setiap
senin-jumaat. Minggu adalah hari yang tepat untuk istirahat. Bagi penjual
asongan, hari minggu merupakan hari keberlimpahan rezeki. Seperti pedagang
dadakan dekat tempat tinggal saya, Ragunan.
Bagi remaja yang sedang
diselimuti oleh api cinta dan asmara. Hari minggu adalah hari-hari
membakar rindu yang membara. Anda yang sudah lanjut usia, hari minggu menjadi hari
penuh keceriaan bertemu dengan cucu kesayangan Anda. Nah, kalau
bagi saya, hari sabtu dan minggu, hampir sama dengan pedagang asongan tadi.
Hari keberlimpahan rezeki. Karena, biasanya saya bekerja di hari
sabtu dan minggu. (Training).
Bersilaturahim ke rumah Pakde Zuki
Tapi, pada minggu ini, saya
menggunakannya untuk bersilaturahim ke rumah Pakde Zuki, yang mengalami penggumpalan
darah di area kepalanya, akibat kolestrol yang tinggi. Saya berangkat ke tempat
beliau bersama dengan Pakle Sur, Ibu Mertua, Mbah Kakung dari Pacitan dan istri
tercinta. Rumah beliau tempati dekat dengan mesjid rekreasi Kubah Mas Depok.
10 manfaat silaturahim
Sungguh, silaturahim memang
membukakan pintu manfaat nan berkah kepada yang melakukannya. Menurut Abu Laits
Samarqandi, di dalam silaturahmi itu, sedikitnya ada sepuluh macam manfaat,
yaitu:
- Mendapatkan ridho Allah SWT.
- Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
- Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
- Disenangi oleh manusia.
- Membuat iblis dan setan marah.
- Memanjangkan usia.
- Menambah banyak rezeki dan berkah rejekinya.
- Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
- Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
- Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang, sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Mari bersama-sama kita
aminkan. Semoga kesepuluh hal di atas, tercurahkan untuk Anda dan saya, dalam
setiap silaturahim yang kita laksanakan.
Dan nikmat Tuhan yang manakah
yang engkau dustakan?
QS Ar-Rahman : 19
Manfaat silaturahim secara pribadi
Bagi saya pribadi, kunjungan
ke rumah Pakde Zuki tadi sore, sungguh menumbuhkan arti yang amat mendalam.
Yaitu, betapa luar biasanya nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita berupa
otak. Sehingga dengan nya, kita masih dapat berfikir dan
merasakan. Kenapa?
Sebagaimana yang sudah
diketahui oleh semua orang, Anda, juga saya. Penderita
stroke pasti berdampak pada dua hal. Pertama adalah fisiknya, dan kedua
ingatannya. Kalau saya lebih menganggap kinerja otaknya mulai terjadi gangguan.
Itulah yang di alami oleh Pakde Zuki.
Kondisi ini mulai terjadi
waktu lebaran Idul Fitri kemarin. Saat mendapat kabar beliau sakit, ibu
mertua sempat berkunjung. Ketika bertemu dan menyapa, pakde merespon
”Kamu siapa? (beliau lupa nama ibu
mertua)” bahkan tadi, beliau agak sulit mengingat-ngingat nama saat kami
datang. Padahal kondisi beliau sudah mulai membaik.
Beliau menceritakan, pernah
saat duduk di depan tv, beliau lupa akan nama anak-anaknya. Tetapi, wajah-wajah
(visual) dalam kepalanya ada. Namun, susah sekali menyebutkan nama nya.
Sekarang, untuk hitung-hitungan sangat lambat sekali. Kemudian, mengingat nama
tempatpun, agak lama menemukan kliknya. Saat saya tanyakan, bagaimana yang
terjadi dalam pikiran? Beliau mejelaskan, hanya blank saja terkadang.
“Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni’matKu), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
QS-Ibrahim ; 7
Kita patut menysukuri
Rasanya sungguh sangat-sangat
patut bagi saya dan Anda untuk bersyukur. Sampai saat ini, Alhamdulillah Allah
masih menginzinkan kita bisa berfikir dan mengingatnya dengan baik. Meskipun
saya terkadang masih ada lupanya, namun melihat bagaimana ekspresi wajah beliau
saat berusaha mengingat, sungguh besar sekali nikmat yang masih Allah titipkan
kepada saya, juga Anda kan?
Oleh karena itu, sekali lagi,
mari kita bersyukur atas anugerah otak yang masih fresh ini. Dengan cara mengoptimalkannya semaksimal mungkin.
Ciganjur, 9 oktober 2011
NB : Mohon doakan, semoga
Pakde Zuki cepat sembuh total ya, juga saudara kita yang lain, mengalami hal
serupa seperti beliau.
Bagikan