Rabu, 30 Maret 2011

Apa Salah Saya? Astaqfirullah

Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat yang berbahagia. Mari kita syukuri bersama-sama atas nikmat Allah yang telah tercurahkan kepada kita. Nikmat hidup, sehat, bahagia, dan kenikmatan tiada taranya, karena saat ini masih berada dalam keimanan kepada Nya. Semoga, bertambah setiap nafas kesyukuran berhembus, semakin keimanan dalam diri. Amin.

“Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. Al Maaidah: 47)
 Pengajian mingguan mushola Al-Ikhlas
Apa yang terbesit di fikiran Anda setelah membaca judul artikel ini? Sebentar lagi saya akan bercerita kepada Anda, pengalaman transformasi pemahaman yang saya alami, setelah mengikuti pengajian mingguan di musholla Nurul Ihsan. 10 meter dari tempat saya tinggal. Pengajian setiap rabu malam, dimulai setelah melaksanakan shalat maqrib hingga tiba waktu shalat isya.

Malam ini Ustaz Zainuddin, membahas tentang Babul daami.  Sebelumnya, apakah shahabat pernah mengajukan pertanyaan kepada Allah, apa salah saya? Atau lebih tepat terkadang kita mengatakan “Apa dosa saya ya, mendapat cobaan seperti ini?”. Saya pernah mendengar dan juga mengucapkannya. (Astaqfirullah)

Tuhanpun disalahkan
Setelah mendengar penjelasan Ustaz Zainuddin, saya menjadi tau apa dosa saya selama ini. Sehingga, di dalam diri terbesit pemahaman “Pantas saja bila aku menghadapi masalah hidup selama ini, ya wajarlah, hak Allah tidak ditunaikan”. Cuma, sungguh diri ini tidak sadar diri. Terkadang bahkan mungkin sering, Allah yang seolah-olah yang keliru. (Astaqfirullah).

Al-Qaaimul Bihuquqillah
Sekarang saya akan menyampaikan kepada Anda, apa dosa-dosa yang selama ini masih saya lakukan. Apakah itu? Ternyata, selama ini banyak sekali hak-hak Allah sebagai hamba yang tidak saya tunaikan. Al-Qaaimul Bihuquqillah. (Menunaikan hak-hak Allah). Apa saja itu :

  • Apabila ada orang berzina, maka hukumnya adalah cambuk atau rajam, tetapi belum saya tunaikan.
  • Orang mencuri hukumnya di potong tangannya, tapi belum saya tunaikan.
  • Pembunuh hukumnya adalah di qishash.
  • Menutup aurat hukumnya wajib, tetapi membiarkan saja yang terbuka tanpa menghimbau untuk menutupinya.
  • Menceritakan kejelekan saudara (orang lain), jelas dilarang dalam Al-quran. Tapi malah menjadi aktivitas sehari-hari yang menyenangkan.
  • Saat anak sudah memasuki usia 6-10 tahun, diperintahkan untuk menganjurkannya shalat, bahkan bila tidak dilaksanakannya, dibolehkan memukul untuk menjadi pembelajaran. Tapi, belum semua dari kita melaksanakannya.

Istiqfar pagi, siang dan petang
Saya yakin masih banyak hal yang belum, padahal seharusnya saya lakukan. Dari penjelasan di pengajian tadi malam, saya menjadi mengerti mengapa Rasulullah saw selalu beristiqfar dan menganjurkan kita, supaya senantiasa beristiqfar pagi, siang dan malam. Mungkin ini pula, maksud dari ungkapan Ibnu Atailah, malu untuk berdoa kepada Allah. Karena kesadaran beliau akan perbuatan dosa-dosa terhadap hak-hak Allah hal belum ditunaikan. (Astaqfirullah)

Mari bertobat
Saya mengajak diri saya sendiri dan shahabat semua, mari kita bertobat mulai detik ini. Mengakui kekeliruan pertanyaan yang pernah kita ucapkan selama ini ”Apa dosa saya hingga ini yang saya alami”. Bertobat untuk tidak lagi mengulangi (mengucapkan statemen itu). Dan mudah-mudahan Allah memberikan kita keimanan yang lebih, sehingga kita mampu dan kuasa untuk menunaikan hak-hak Allah. (Astaqfirullah...Astaqfirullah...Astaqfirullah)

Ciganjur, Rabu 30 Maret 2011
Jam 21.30-22.40
Bagikan