Selasa, 29 Maret 2011

Beginilah Pelayanan Prima Mereka

Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat saya yang budiman. Allah berfirman “Berdoalah kamu niscaya Aku kabulkan..” Oleh karena itu, mari saling mendoakan, agar apa yang kita harapkan menjadi hak kita, setelah kita memantaskan ikhtiar, sesuai dengan harapan. Amin.

Ulang tahun dentist&dentists
Tanggal 13 Maret yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk memeriahkan ulang tahun dentist&dentists yang ke-7. Sebagai partner juga sekaligus tempat saya dan teman-teman menyinggahi Lt.3 dentist aktivitas/kantor. Pada peringatan yang ke-7 ini, pihak managemen memilih untuk berwisata ke pulau Ayer.  Sekitar 20 menit dari dermaga 16 Ancol.
Untuk menuju ketempat tujuan (Pulau Ayer), mesti melintasi dengan menggunakan transportasi air. Bagi pengungjung yang ingin menikmati pulau tersebut, bisa dengan menggunakan ankutan khusus, yang di sediakan oleh pihak pariwisata atau dengan menyewa kapal kecil yang berlabuh di dermaga.

Impian terwujud
Sementara itu, kalau melihat film-film yang mengambil secene diatas kapal kecil, atau di daerah darmaga Ancol, saya hanya pernah terfikir “Enak juga ya bisa naik kapal-kapal itu?”. Saat saya di Aceh, transportasi laut sering dan pernah saya naiki. Itu biasanya kapal yang di pakai para nelayan untuk mencari nafkah / ikan ke laut. Kalau ini berbeda, karena terkesan mewah. Sudah pasti, kemewahan itu terlihat dari jenis dan design kapal itu sendiri.

Dan perjalanan menuju ke pulau Ayer, dentist&dentists menyewa 2 buah kapal untuk 42 orang (perawat, managemen dan para dokter). Jam 08.20, setelah berkumpul semua di dermaga 16. Maka saatnya siap-siap menaiki kapal yang telah tersedia. Saya memutuskan untuk naik di deg atas agar bisa marasakan agin laut dan melihat luas keluar.

Ketika kapal mulai berangkat dan keluar dari areal dermaga, kapal melaju dengan kecepatan penuh. Perjalanan melintasi laut ini, menumbuhkan rasa syukur dalam diri, karena impian saya tercapai. Sekali lagi, ini semakin menyadarkan untuk semakin yakin, bahwa impian pasti bisa terwujud.

Pelayanan prima
Jam 08.40 kami tiba tempat tujuan di dermaga pulau Ayer. Sebelum berangkat, saya berfikir pulau yang di tuju seperti pulau Anyar (Banten). Saya sudah berniat untuk  bermain-main di pantai dan di atas pasir. Sambil menikmati ombak-ombak kecil. Ternyata tempat yang di tuju tidak lah seperti perkiraan saya. Sebab, pulau ini merupakan tempat yang di sulap untuk rekreasi.

Tetapi, saat kami memasuki pintu masuk pulau, kami di sambut dengan Welcome drink. Kemudian baru menuju ke tempat yang telah di siapkan oleh EO yang di percaya oleh dentist. Jalan menuju tempat acara, membuat saya seolah pulang ke Aceh, kampung halaman. Karena, struktur tanah di pulau ini, mirip dan persis di kampung saya. Desa Lambadeuk sebelum Tsunami. Walau tidak semua seperti itu, tetapi ada beberapa lokasi di desa persis seperti pulau Ayer ini.

Setelah melaksanakan permainan (games) yang di bawakan oleh EO, jam 12.30 kami menuju ketempat makan. Selesai makan saya mau menunaikan ibadah shalat dhuhur. Lihat kiri dan kanan tidak tertulis tanda-tanda tempat shalat, kemudian saya cari informasi kepada salah satu staff disana.

Melayani sepenuh hati
Pak, mushola ada dimana ya?” respon yang diberikan oleh staff tersebut sungguh membuat saya sangat terkesan ”Bapak mau shalat sekarang, musholla ada di sebelah sana (sambil menunjuk ke kirinya). Mari saya antarkan pak !”. Kemudian saya diantarkan menuju ke tempat musholla. Staff tadi, baru meninggalkan saya setelah memastikan saya sampai di Musholla. Saya mengucapkan terima kasih kepada nya.

Pasti diingat selamanya
Pelayanan ini menjadi pembelajaran bagi saya. Melayani dengan sepenuh hati, memberikan yang terbaik, pasti akan membuat pelanggan mengingat jasa kita seumur hidupnya.

Setelah melaksanakan semua program, ada yang berenang, jalan-jalan menyisir pulau, banana boat, foto-foto, potong kue, dan sharing sesion. Jam 16.00 kami kembali ke Ancol. Perjalan ke Pulau Ayer tidak saja perjalanan memeriahkan dentist&dentists yang ke-7, tetapi juga perjalanan terlaksananya impian saya.

Ciganjur, 22 Maret 2011
Bagikan